Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Danone Blogger Academy

20 November 2017   18:44 Diperbarui: 10 Agustus 2019   13:46 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seluruh peserta DBA | Kompasiana

Perkembangan teknologi mau tak mau membuat seluruh lapisan masyarakat semakin mudah dalam berkarya. Beragam karya muncul tanpa menunggu lama, arrangement lagu, lukisan, hingga karya dalam bentuk tulisan.

Belakangan, penulis semakin menjamur. Mencoba peruntungan meraup pundi-pundi rupiah dari setiap Bahasa yang dirangkai. Beberapa diantaranya tulus berbagi ilmu dan kebaikan, namun tak sedikit pula yang menyalah gunakan teknologi dengan berkarya melalui tulisan lalu imenyebarkan sebuah informasi yang tak dapat dipertanggungjawabkan. Entah ini bisa disebut karya atau tidak.

Berita yang tak dapat dipertanggungjawabkan, atau istilah kerennya hoax beredar tanpa bisa dikontrol untuk dihentikan. Tanpa bisa dicegah untuk tak lagi dibagikan. Tanpa bisa diketahui siapa sumber pertama yang membagikan hingga sulit untuk menghentikan.

Ada ratusan bahkan ribuan lapisan masyarakat yang turut menamai dirinya blogger, di Kompasiana sendiri, hingga Oktober 2017 tercatat sebanyak kurang lebih 300.000an blogger yang tergabung dan menamai dirinya Kompasianer (Widha Karina)

Sayangnya, dari sekian banyak blogger dan Kompasianer, hanya segelitir orang yang bisa memberikan penjelasan dan artikel terpercaya perihal kesehatan dan nutrisi. Tak banyak, bisa dihitung jari. Jumlah yang terbatas ini semakin rapuh dan tertutupi dengan banyaknya jumlah blogger di luar sana yang menyebarkan berita perihal kesehatan yang kebenerannya masih dipertanyakan atau hoax.

Mulai dari anggapan minum air yang baik adalah sekaligus 8 gelas di pagi hari saat baru bangun tidur, beras yang baik untuk dikonsumsi adalah beras yang dicuci hingga tak lagi menyisakan warna putih, dan berita-berita lainnya yang ternyata menurut mereka yang ekspert di bidangnya adalah salah.

Adalah tantangan tersendiri untuk membasmi hoax dari ibu pertiwi. Namun sebenarnya tak hanya di sini, bahkan negara majupun rentan terkena hoax. Menurut Septiaji Eko Nugroho, Chairman & Founder Indonesian Anti Hoax Community, hoax tidak dapat dilawan dengan opini, hoax hanya bisa dikalahkan dengan fakta, itu sebabnya dbutuhkan mereka-mereka yang memiliki kategori expert di bidang tertentu untuk turut memerangi hoax.

Danone dan Kompasiana memandang fenomena ini menjadi sesuatu yang tidak dapat disepelekan karena hoax bukan sekedar berujung pada buruknya nama baik seseorang, namun lebih krusial lagi, hoax bisa berujung pada kematian jika tidak segera diluruskan.

Dan lalu sejak 29 September hingga 22 Oktober, Danone menggandeng Kompasiana mengadakan seleksi tentang artikel kesehatan yang nantinya akan dinobatkan sebagai Blogger kesehatan. Blogger-blogger terpilih diharapkan dapat menjadi wadah bagi pembaca di luaran sana untuk mendapatkan informasi terpercaya seputar kesehatan dan nutrisi.

Awalnya saya pikir ini akan menjadi satu seleksi yang rumit untuk dilewati, rupanya, beberapa tulisan terkait dengan kesehatan yang saya tayangkan di laman Kompasiana, mengantarkan saya menjadi salah satu peserta beruntung untuk menjadi satu dari 20 peserta Danone Blogger Academy 2017.

Dari 131 orang yang mendaftarkan diri melalui karyanya, terpilihlah 20 orang blogger dan Kompasianer yang akan berperang melawan hoax dengan terlebih dahulu mendapatkan beragam materi dari narasumber yang terpercaya. Tak cukup sampai di sana, seluruh peserta terpilih juga akan dibekali bagaimana caranya mendapatkan atau memilih foto terbaik untuk menggambarkan isi tulisan.

Seluruh tulisan difokuskan pada tema kesehatan. Beberapa tulisan juga diperbolehkan keluar dari tema kesehatan namun masih dalam lingkup materi yang diterima dari pembicara selama mengikuti rangkaian acara Danone Blogger Academy. Pendalaman materi sendiri kami peroleh pada tanggal 3, 4, dan 11 November bertempat di Cyber 2 Tower Lt. 9.

Lagi-lagi, ada hal yang harus dikorbankan untuk sesuatu yang kita cintai bukan? Dan saya bolos dari kantor hari pertama mengikuti materi dari Danone Blogger Academy. "Impian Harus Diperjuangkan!" Begitu kata Mamak.

Sedikit deg-degan mengingat hanya beberapa nama saja yang saya kenal, saya meluncur dibawa oleh Transjakarta jurusan Depok-BKN, lalu melanjutkan perjalanan dengan ojek daring.

Benar saja, setiba di sana, saya melihat beberapa orang yang cukup familiar walaupun belum terlalu dekat untuk sekedar berbincang. Amang (Bahasa Batak: Bapak) Syaiful salah satunya.

Saya sering sekali menjadi silent reader pada setiap tulisan beliau. Dan setiap kali selesai membaca, selalu saja saya berujung pada decak kagum. Tulisan beliau ini sarat makna. Sangat luar biasa. Lagi-lagi saya mulai kikuk dan merasa sedang berada pada lingkaran "siapalah hamba di tengah-tengah mereka yang sudah lebih dahulu berkecimpung di dunia tulis menulis ini?"

Saya berusaha menepis pemikiran tersebut. Mengembalikan kesadaran diri bahwa tujuan saya menulis adalah berbagi kebaikan, berbagi manfaat. Jika kelak menjadi pemenang, itu hanya bonus. Baiklah! Saya berdiri di sini saat ini. Siap dengan segala hal yang akan disampaikan. Menerima ilmu, saya bagikan dan akan terus menyadarkan diri atas gelar yang disematkan. Blogger kesehatan. Itulah saya dan tugas saya.

Banyak sekali materi yang benar-benar hangat untuk diketahui. Banyak sekali penjelasan yang sangat membuka mata.

"Ohhh. Berarti selama ini saya salah dong ya?"

"Ohhhh... berarti selama ini beras yang saya makan itu tinggal formalitas doang ya sebagai nasi? Tidak ada lagi nutrisi yang terkandung di sana karena sudah dicuci bersih sih sihhhh...."

"Ohhh, ternyata jika asupan gizi anak dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan tidak tercukupi dengan baik maka itu akan berpengaruh pada IQ dan tinggi anak ya?"

Banyak sekali peserta yang ber oh oh ria. Menyadari beragam kesalahan yang selama ini tanpa sengaja telah dilakukan dan korbannya adalah anak sendiri. Bahkan diri sendiri.

Materi-materi inilah yang kelak akan kami bagikan. Materi-materi ini lah yang akan kami sampaikan melalui tulisan untuk meluruskan pemahaman-pemahaman yang salah yang telah membudaya di tengah-tengah masyarakat.

Tidak perlu ditanyakan siapa pematerinya. Pihak Danone sendiri menyiapkan pemateri yang memang handal di bidangnya. Sikapnya pun bermacam-macam dalam menghadapi peserta. Ada yang galak (Mirip Dosen killer gitu), ada yang sangat ramah, ada pula yang cantik dan murah senyum.

Hari pertama di setiap pertemuan bagi saya adalah sesuatu yang sangat berharga untuk dilupakan. Begitu pula saat mengikuti materi di Danone Blogger Academy.

Adalah Dr. Damayanti, pemateri professional, tegas dan to the point di setiap pembicaraannya.

Salah satu yang tak terlupakan di hari itu adalah pertanyaan yang sangat sederhana dari sang Dr. "Siapa dari Antara mereka yang gemuk?" Tanyanya begitu mengajak Mas Rizky dan Mba Gilang untuk berdiri di tengah-tengah peserta.

Ketika peserta lain ramai-ramai menjawab Mas Rizky, seorang peserta, saya memanggilnya Ka Fika, dengan sangat lantang menjawab Mba Gilang. Sendirian. Tak ayal, seluruh mata tertuju padanya. Hahaha.

Dia yang kebetulan duduk tepat di samping saya, saya pandangi Antara pandangan heran dan takjub. Takjub kenapa berani menjawab beda sendiri. Saya sempat berpikir penilaian saya, atau kami, itu salah. Mungkin Ka Fika ini yang benar. Saya sempat tidak percaya diri dengan jawaban saya dan bermaksud ingin merubahnya. Lalu mata saya kembali tertuju pada dua orang yang sedang disandingkan di hadapan kami.

"Bener kok. Lebih gendut Mas Rizky" dan saya memutuskan untuk tidak merubah jawaban saya.

Tak lama kemudian, beliau memandang tajam ke arah Ka Fika. Tajam! Kami peserta lain hanya diam termangu menunggu kira-kira apa yang akan terjadi selanjutnya. Saya sempet keder juga dengan tatapan Beliau itu.

"Matanya itu udah harus dibenerin itu! Masa yang kurus dibilang gemuk?!" begitu Tanya Beliau sembari menunjuk lurus.

Spontan seluruh ruangan terdiam. Senyap! Saya yakin, bukan hanya saya, seluruh orang yang ada di ruangan juga sedang berusaha menahan tawa berhadapan dengan kejadian yang baru saja berlalu ini. Dan keesokan harinya, saat suasana di antara kami sebagai peserta sudah mulai mencair, kami saling menertawakan kejadian kemarin. Termasuk ka Fika sendiri. Lucu sekali mengingat ini! #MenolakLupa

Di setiap usai materi, seluruh peserta akan ditantang untuk bermain games yang tujuan dari permainannya tak jauh dari materi berikutnya yang akan kami terima. Permainan itu memang bisa mencairkan suasana. Dengan games tersebut itu pula kami semakin mengenal satu dengan yang lainnya. Mencairkan otot-otot yang tegang setelah menerima materi yang beberapa diantaranya cukup berat untuk diketahui.

Keseruan peserta usai menerima materi | Kompasiana
Keseruan peserta usai menerima materi | Kompasiana
Dan puncaknya, tanggal 17-19 November 2017, seluruh peserta visit ke Klaten, Jawa Tengah. Tujuannyapun beragam, Pabrik SGM, Aqua serta Taman Pintar termasuk diantaranya Sungai Pusur yang oleh warga sekitar disulap menjadi tujuan wisata atas bimbingan pihak PT. Tirta Investama. Di tempat inilah kami menikmati River Tubing. Menikmati kesenyapan di tengah-tengah air sejuk yang mengalir. Melupakan sejenak kepenatan ibu kota. Syahdu suasananya. Terima kasih Danone dan Kompasiana.

Tema demi tema dipresentasikan dihadapan mentor, Kang Pepih Nugraha untuk mengetahui, apakah tema dan judul yang ingin diusung diterima atau tidak. Meski lelah dan dilanda kantuk, seluruh peserta bersikap professional. Menyelesaikan tanggung jawabnya masing-masing. Saling memberikan masukan agar bahasan dari peserta lain bisa lebih spesifik dan menarik untuk dibaca. Sangat hangat dan kekeluargaan. Saya bangga bisa menjadi satu diantara ratusan yang ingin bergabung di Angkatan pertama ini.

Tenang saja, tidak presentasi formal layaknya meja hijau kok. Kang Pepih mengarahkan kami dengan sabar sambil sesekali membawa kami dalam suasana canda agar seluruh peserta tidak terlalu tegang dalam menyamapaikan bahasan yang akan diulas.

Salah satu tips dari Kang Pepih dalam menulis adalah "Tulis sesuatu yang kamu sukai dan kamu kuasai."

Sederhana tapi dalam maknanya. Betul juga, ada beberapa penulis yang memaksakan diri untuk membahas sesuatu yang jelas tidak dikuasainya sehingga tulisan terkesan garing dan tidak nyambung. Atau yang tidak disukai, sehingga tulisan berujung pada tulisan yang asal jadi.

Tibalah saatnya pengumpulan materi, dan opini untuk memperkuat tulisan. Saya mendapatkan kesempatan itu saat di pabrik Aqua. Bertemu dan berbincang langsung dengan bagian Qualitynya. Eh, anyway... cewe-cewe jomblo, ikutan deh tahun depan. Tampang dan tingginya bolehlah yaaa. Pintar pula. Hahahha.

Walau hanya 3 hari perjalanan visit. Meski menyisakan lelah yang tak kunjung hilang meski sudah istirahat dari jam 18.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB, perjalanan ini sangat menyenangkan. Perjalanan ini sangat berkesan. Perjalanan ini sarat dengan pengetahuan baru, perjalanan ini tentu saja tak akan terlupakan.

Dan sekarang, tiap-tiap peseserta bertanggung jawab untuk menyelesaikan tulisannya. Membagikan ilmu untuk kepentingan khalayak. Menjalankan tugas sebagai blogger kesehatan. Untuk kemudian dinilai dan diperhitungkan siapa yang kelak akan menjadi Blogger kesehatan terfavorite yang akan diumumkan pada saat Graduation Night pada tanggal 16 Desember 2017 mendatang yang sekaligus ajang reuni dengan seluruh saudara baru yang baru saja terjalin.

Dari seluruh keseruan ini, tidak heran jika saya mendengar banyak sekali selentingan blogger lain yang juga ingin menjadi peserta. Doakan saja kami bisa menjalankan amanah dengan gelar ini, semoga tahun depan, dengan kontribusi kami berbagi kebaikan, acara yang sama juga akan kembali diadakan.

Karena selentingan "mungkin akan diadakan kembali tahun depan" ini sudah diucapkan langsung oleh pihak Danone, tidak usah ragu untuk mulai menyiapkan beberapa artikel kesehatan yang kamu kuasai dan sukai. Tentunya bukan artikel hoax ya. Pastikan artikelmu layak untuk merasakan keseruan yang kami rasakan saat ini.

Sampai jumpa tahun depan! (Semoga)

 

Halimun, 20 Nov 2017

Efa M. Butar butar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun