Bisa dikatakan inilah dampak langsung dari tidak adanya infrastruktur jalan di kampung ini. Sulit untuk mengakses sekolah, apalagi harus mengikuti program WAJIB BELAJAR 12 tahun yang dibuat pemerintah rasanya sulit. Jangankan 12 tahun, bisa lulus sekolah dasar 6 tahun saja sungguh sebuah perjuangan.
Pendidikan adalah kunci untuk membuka banyak pintu (kesempatan). Pendidikan meruapakan awal untuk memulai perubahan karena disitulah seorang anak mulai diajarkan bekal-bekal untuk nantinya bisa berperan dalam meningkatkan kualitas hidupnya, keluarganya dan masyarakat. Kesenjangan pendidikan di kota dan dipedalaman semakin menganga karena lambatnya pembangunan infrastruktur.Â
Pendidikan di kota sudah sampai di taraf sekolah internasional dengan kualitas guru, sarana prasarana dan kurikulum terbaiknya. Sedangkan di kampung-kampung pedalaman harus bersusah payah untuk sekedar menyekolahkan anak mereka di sekolah biasa.
Kebijakan pemerintah sepertinya tidak sampai ke wilayah pelosok, yang bisa merasakan kebijakan itu hanya beberapa wilayah saja terutama soal pembangunan infrastruktur. Padahal ada lembaga pemerintah yang berjenjang dari mulai tingkat tinggi sampai ke bawah untuk mengakomodir aspirasi atau harapan warganya.Â
Mulai dari ketua RT, kepala desa, Camat, semoga bisa memaksimalkan peran dalam menjaring aspirasi dan menyampaikannya kepada Bupati, Gubernur atau pihak-pihak berwenang yang terkait. Semoga.
Bagi siapapun/komunitas /lembaga yang tergerak hatinya untuk membantu pembangunan atau perbaikan sekolah ini dibutuhkan biaya tidak terlalu besar. (Dan kita sudah bisa melihat sekolah pedalaman itu lebih baik, bisa melihat senyum adik-adik manis yang suka cita memiliki sekolah yang bagus). Â Yuk!
Bagi yang ingin membantu atau mengunjungi sekolah ini dapat menghubungi Kepala sekolah MI Kamancing an. Bapak Saripudin 08521178610 atau WA 085945924627.Â
