Mohon tunggu...
Edy Susanto
Edy Susanto Mohon Tunggu... Konsultan - IT consultant, writer, citizen journalist, photographer

Praktisi Teknologi Informasi. Specialisasi Keamanan Siber. Founder DEFCON GROUP DCG 62231. Website www.edysusanto.com / www.defcon62231.com Discord Channel : https://discord.gg/Ke5HUF6Aj7.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menyiapkan Standar Keamanan Siber untuk Mode Kerja Hybrid

17 Januari 2023   23:33 Diperbarui: 22 Januari 2023   09:01 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pasca pandemi COVID-19  kita harus beradaptasi dengan "New Normal". Pandemi membawa perubahan signifikan dalam kehidupan kerja.  Menjadi tetap aman saat bekerja hybrid dari rumah telah menjadi bagian penting dari keamanan siber bagi perusahaan di seluruh dunia. Hal yang demikian itu berarti juga mengadopsi praktik keamanan kerja hybrid.

Sementara diakui atau tidak kerja  saat remote jarak jauh membawa banyak bahaya dengan implikasi serius. Jutaan koneksi dan endpoint perlu diperiksa dan dilindungi. Karyawan harus memiliki cara yang aman untuk mengakses sumber daya perusahaan dari jarak jauh, yang membutuhkan pembaruan infrastruktur lama. Jika masalah ini dibiarkan tidak terselesaikan, paparan terhadap potensi ancaman Phishing, Ransomware , Spyware, Serangan zero-day, Pencurian data, Sabotase dll tetap menghantui kerja dari rumah ini. 

Jadi, bagaimana kita dapat  membuat bekerja model hybrid  lebih aman? Tips dibawah ini bisa diaplikasikan sesuai dengan skala lingkungan yang rekan rekan hadapi, baik rumahan ataupun perkantoran.

1. Berinvestasi pada VPN dan Antivirus.

Hal pertama yang harus dilakukan oleh semua pekerja jarak jauh adalah membuat koneksi ke kantor dengan  aman. Tidaklah cukup hanya mengandalkan perangkat lunak keamanan Windows sendiri ketika taruhannya sangat tinggi. 

Konsep VPN mengenkripsi data yang Anda kirim dan terima. Disamping itu VPN akan Anda menjadi anonimous kehadiran  Anda, sehingga sangat sulit bagi penyerang untuk mengidentifikasi, apalagi menargetkan. Gunakan VPN yang berbayar dan terpecaya, hindari penggunaan VPN yang gratisan atau pengembangnya tidak jelas, justru ketika menggunakan VPN gratisan potensi bahayanya akan lebih tinggi karena koneksi akan di bisa di cegat (intercept) oleh penyedia VPN yang nakal, akibatnya bukan aman tapi kecolongan data bisa terjadi.

Perangkat lunak keamanan antivirus adalah garis depan dalam memerangi malware. Gunakan antivirus yang memiliki fitur lengkap, selalu update dan terpercaya. Hindari penggunaan antivirus yang dapat dari modal "hasil crack", ini berbahaya sebab sangat mungkin ada payload berisi backdoor. Kalaupun terpaksa gunakan versi free yang tersedia, ada beberapa yang bagus di luar sana.

2. Amankan Sandi 

Gunakan kata sandi yang sulit ditebak, random dan diubah secara teratur. Untuk mengingatnya gunakan semacam "Password Manager". Ini lebih baik ketimbang menggunakan kata sandi yang mudah ditebak misalnya tanggal lahir, nomer rumah, nama anak, nama kantor dll. 

3. Tingkatkan keamanan WiFi

Sekarang ini hampir semua kita menggunakan WIFI. Jaringan yang Anda gunakan ini juga bisa menjadi  titik lemah. Apalagi beberapa vendor ISP sering menggunakan password standard di router yang ada dirumah rumah. Sebaiknya ganti router password, dan juga password WIFI . Mengamankan koneksi internet nirkabel Anda sama pentingnya dengan menggunakan VPN untuk komputer Anda.  Aktifkan enkripsi jaringan WPA2 jika tersedia, tentukan alamat whitelist MAC Address untuk mengatur siapa yang dapat mengakses jaringan Anda, dan selalu unduh firmware router terbaru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun