Mohon tunggu...
Edy Susanto
Edy Susanto Mohon Tunggu... Konsultan - IT consultant, writer, citizen journalist, photographer

Praktisi Teknologi Informasi. Specialisasi Keamanan Siber. Founder DEFCON GROUP DCG 62231. Website www.edysusanto.com / www.defcon62231.com Discord Channel : https://discord.gg/Ke5HUF6Aj7.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

IT Forensic Vs Anti Forensic

24 November 2022   12:17 Diperbarui: 24 November 2022   12:24 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam melakukan pelacakan dan pencarian bukti bukti digital di dalam sautu tindak kejahatan kriminal umumnya dilakukan kegiatan yang dinamakan dengan IT Forensic. Tujuan dari aktifitas ini adalah mencari bukti bukti digital yang dimiliki oleh terduga pelaku kejahatan kriminal, misalnya saja dari laptop, smartphone dan perangkat elektronik yang lain. Selanjutnya jika catatan digital ini ditemukan dapat dijadikan bukti dihadapan hakim pada proses persidangan.

Salah satu bukti digital ini misalnya catatan transaksi, bukti transfer, bukti percakapan pesan singkat, rekaman audio, rekaman percakapan telepon, gambar, screenshot dll. Umumnya bukti bukti seperti ini disembunyikan atau dihapus oleh terduga pelaku kriminal. Tugas dari IT Forensic untuk bisa me recover dan menemukan file file tersebut agar pelaku tidak bisa mengelak dari kejahatan yang dilakukannya.

Akan tetapi selalu  ada teori keseimbangan, selaku ada thesis dan anti thesis. Begitu pula dalam hal ini,  ada pula kegiatan yang menjadi lawan / anti thesis  IT Forensic yaitu Anti Forensic. Dalam kasus ini ada 3(tiga) fungsi utama anti forensic yaitu :

  • Menghilangkan jejak digital
  • Menyembunyikan jejak digital
  • Mempersulit kerja IT Forensic

Tentu saja masing masing dari item diatas kemudian bisa dijabarkan menjadi tindakan tindakan anti forensic misalnya dengan menghapus semua cache dari riwayat browsing internet. Menggunakan sistem operasi portable dan aplikasi portabel juga bisa dikategorikan kedalam anti forensic karena tidak akan ada jejak yang ditimbulkan saat menggunakan tool portable. Kerja Anti Forensic juga bertujuan untuk mempersulit kerja IT Forensic.

Beberapa contoh yang dimaksud mempersulit misalnya :

  • Menyamarkan nama file
  • Menyembunyikan file kedalam format lain
  • Menggunakan teknik berbasis steganofrafi untuk mengenkripsi file dan folder
  • Memberikan password pada file dan folder

Aplikasi yang bernama Masker sebagai ilustrasi dapat menyembunyikan file kedalam file lain (bertindak seperti container) dan unikknya file yang digunakan sebagai container tetap berfungsi biasa hanya jika di perhatikan (kalau ada pembandingnya) file tersebut akan terlihat lebih "gemuk" karena jumlah byte nya bertambah dari file aslinya.

Ada pula aplikasi Deep Sound, kalau ini berbasis steganografi merubah data kedalam format audio, umunya di samarkan dalam bentuk kepingan CD, nanti ketika di mainkan user dapat mengekstrak file yang disembunyikan didalam audio tersebut.

Disisi lain memang ada irisan antara anti forensic dengan fungsi keamanan, ini diluar bahasan adanya kejahatan kriminal ya, kadang kala kita perlu juga menggunakan tool anti forensic untuk keperluan keamanan siber, sebagai contohnya penggunaan proxy dan Tor saat memasuki darkweb, mengamankan komunikasi ter enskripsi agar aman. Contoh lain misalnya teknik steganography yang pada dasarnya adalah teknik menyembunyikan file dan enkripsi file juga diperlukan untuk keamanan siber melindungi data dan arus penyebaran data agar tidak dibuka oleh orang yang tidak berwenang dan tidak pula terjadi perubahan pada data tersebut. Ya apalagi kalau yang menggunakan teknik ini adalah orang orang dibidang intelejen tentu ini sangat penting sekali.

Pembahasan IT Forensic VS anti Forensic secara akademis juga bisa dibaca dalam jurnal yang berjudul "Digital Forensics vs. Anti-Digital Forensics: Techniques, Limitations and Recommendations " oleh Jean-Paul A. Yaacoub, Hassan N. Noura, Ola Salman, Ali Chehab.  Didalam jurnal ini dijelaskan metode, alat, teknik, jenis, dan tantangan forensik dan anti-forensik.

Sekaligus membahas munculnya anti-anti-forensik sebagai mekanisme perlindungan forensik baru terhadap aktivitas anti-forensik. Pemahaman yang lebih komplit  akan membantu penyelidik forensik untuk lebih memahami berbagai alat, metode, dan teknik anti-forensik yang digunakan penjahat dunia maya saat meluncurkan serangan mereka.  Selain itu, keterbatasan teknik forensik saat ini ada juga dibahas, terutama dalam hal isu dan tantangan. (Sebagai referensi tambahan jika pembaca ingin lebih detail).

Saya rasa saya hanya ingin berkomentar sedikit di akhir artikel ini , bahwa apapun toolnya akan tergantung dari niatnya karena secara teknologi sebetulnya core algoritma nya juga sama, hanya perkembangannya yang kemudian menjadikan berbeda fungsi dan tujuannya.  .

Jadi Anda memilih IT Forensic atau Anti Forensic ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun