Mohon tunggu...
Edy Suryadi
Edy Suryadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ketua Umum Rumah Kebangsaan Pancasila

Inner Life is The Real Life

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Al-Fatihah

15 Agustus 2015   17:03 Diperbarui: 15 Agustus 2015   17:14 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber: qur'an digital"]
[/caption]

Bismillahirrahmanirrahim #1
Dalam nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Basmallah mempunyai kedudukan yang sangat penting di dalam agama Islam. Di dalam Islam kita diperintahkan untuk selalu memulai pekerjaan dengan membaca basmallah. Bahkan ada satu hadist yang mengatakan bahwa tiap-tiap perbuatan yang baik yang tidak dimulai dengan bacaan basmallah, maka akan terputus keberkahannya. Satu hal penting yang perlu kita mengerti terkait hal itu adalah bahwa setiap perbuatan itu sangatlah tergantung dari niatnya. Perbuatan yang tergolong baik sekalipun, jika tidak dilakukan dengan sebuah niat yang benar, perbuatan tersebut pun akan menjadi perbuatan yang kehilangan berkahnya dan bahkan bisa menjadi perbuatan yang sia-sia di mata Allah.

Adanya keharusan mengawali setiap perbuatan dengan membaca basmallah adalah sebagai pengingat agar kita memastikan setiap hal yang kita kerjakan haruslah kita kerjakan dalam nama Allah atau selaras dengan ajaran-Nya. Ajaran Allah Tuhan yang Rahman dan Rahim itu. Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang itu. Sehingga karenanya, apapun yang kita lakukan haruslah merupakan implementasi dari ajaran kasih sayang Allah. Artinya perbuatan tersebut haruslah merupakan perbuatan yang bermanfaat, perbuatan yang menguntungkan buat orang lain dan kehidupan, tidak merusak, tidak merugikan orang lain dan perbuatan tersebut dilakukan karena Allah semata. Ketika kita melakukan perbuatan yang baik, seperti memberi makan kepada orang miskin misalnya, tapi kita melakukan hal tersebut karena ingin dipuji oleh orang lain, atau karena ingin menyombongkan diri, atau malah karena kita bermaksud untuk merendahkan orang yang kita tolong tersebut, maka sebenarnya apa yang kita lakukan itu termasuk adalah termasuk dalam perbuatan yang tidak dilakukan dengan basmallah; walaupun ketika melakukannya kita mengucapkan basmallah. Terlebih lagi jika perbuatan yang kita lakukan adalah perbuatan jahat dan memang jelas-jelas merugikan orang lain atau merusak. Perbuatan yang merugikan orang lain, seperti mencuri misalnya, sekalipun ketika melakukan perbuatan tersebut diawali dengan bacaan basmallah, tetap saja hakekatnya tidaklah perbuatan tersebut dikukan dengan basmallah karena mencuri itu bukanlah ajaran kasih sayang Allah. Bukanlah ajaran Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Jadi, makna keharusan mengawali setiap perbuatan dengan membaca basmallah adalah memastikan bahwa apapun yang kita lakukan haruslah selaras dengan ajaran kasih sayang Allah dan haruslah kita lakukan dengan niat semata-mata untuk mencari keridhaan Allah. Dan hanya di dalam ajaran Allah ini sajalah terdapat jaminan berkah, kemanan dan keselamatan bagi kita. Di luar dari ajaran Allah kita tidak akan mendapatinya.

 

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin #2
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam

Jika basmallah adalah kalimat yang menjadi keharusan untuk diucapkan saat kita hendak melakukan sesuatu, hamdallah sebagaimana tertulis seperti pada ayat kedua surat Al-Fatihah ini adalah kalimat yang dianjurkan kepada kita untuk mengucapkannya setiap kali kita telah selesai melakukan pekerjaan. Hamdallah adalah sebuah ucapan syukur kita kepada Allah Tuhan semesta alam. Hamdallah adalah sebuah bentuk pengakuan akan kemahakuasaan Allah dan ketidakberdayaan kita di hadapan-Nya. Hamdallah adalah ekpresi pujian kita akan keserbabaikan Allah.

Ayat kedua dari surat Al-Fatihah ini merupakan kalimat yang jika kita dapat memahaminya dengan baik akan dapat membentuk sikap mental yang luar biasa pada diri kita. Salah satu hal yang mesti kita pahami betul darinya adalah bahwa Allah itu adalah satu-satunya yang pantas untuk dipuji dan diagungkan serta tidak ada seorangpun yang layak untuk kita puji dan agungkan selain dari Allah. Hal ini tentu bukan berarti kita tidaklah boleh memuji atau menghormati orang, akan tetapi hendaklah kita menyadari sepenuhnya bahwa Allah adalah sumber dan sebab dari segala kebaikan. Sehingga setiap pujian dan penghormatan kita kepada orang lain pun menjadi pujian dan penghormatan yang akan selalu berujung kepada Allah. Hal tersebut akan menjaga kita dari menuhankan yang lain selain Allah. Dan kesadaran akan Allah adalah sumber dan sebab dari segala kebaikan juga akan menjaga kita dari sikap menyombongkan dan meninggikan diri di hadapan Allah dan manusia; karena kita tahu betul bahwa hakekatnya tiadalah daya kita tanpa Allah. Dan semua pemahaman itu akan memebentuk motivasi hidup yang bersih pada diri kita. Motivasi hidup yang tulus hanya untuk ridha Allah semata.

Hal penting lainnya yang juga mesti kita pahami betul dari ayat ini adalah pengakuan akan kesempurnaan dan keserbabaikan Allah. Dimana bagi kita Allah adalah Tuhan yang kita memuji-Nya dalam segala situasi. Kita meyakini bahwa apapun yang terjadi dan seperti apapun situasinya, Allah tidak pernah tidak baik. Dia maha baik, selalu baik dan selamanya akan tetap baik. Pandangan yang demikian ini tentu akan berpengaruh besar terhadap sikap mental kita dalam menjalani hidup. Kita akan senantiasa berbaik sangka kepada Allah, kita akan selalu bersikap positif dan optimis dalam hidup, senantiasa bersyukur atas apa yang terjadi serta senantiasa mampu melihat dan menemukan kebaikan di dalam setiap situasi dan kejadian.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun