Banggalah dengan Masjid Istiqlal
Masjid negara ini tak pernah sunyi dari berbagai aktivitas, terlebih selama Ramadan ini siang hingga malam hari umat muslim ikut memakmurkannya dengan selain shalat berjamaah lima waktu, tarawi, i'tikaf, juga membaca ayat suci Alquran.
Tak disangka, sebagian umat Islam juga menjadikan sebagai tempat memperkuat silaturahim antaranggota keluarga. Mereka membuat janji bertemu di Masjid Istiqlal saat berbuka puasa. Muhammad Sobri dari kawasan Tangerang, Banten, membuat janji ingin bertemu dengan sanak keluarganya selama Ramadan. Ketimbang sulit mendatangi kediaman anggota keluarga di kawasan Tanjung Priok, lebih baik bertemu saja di Istiqlal.

Di masjid negara ini, bukan hanya Sobri yang melakukan hal demikian. Para ustadz pun di luar Jakarta-- yang sebelumnya tak melihat dari dekat secara fisik tentang masjid itu-- kini dapat merasakan kemegahan Istiqlal yang dibangun dengan dukungan arsitek F. Silaban (1961) itu.
Umat Islam yang memakmurkan Istiqlal tidak sekadar mengisi dengan ibadah ritual semata, tetapi juga kesalehan sosial. Di Istiqlal itu pulalah mereka menguatkan silaturahim. Dan yang menggembirakan lagi, selama Ramadan diisi dengan bazar dengan tema Istiqlal Ramadhan Fair. Untuk acara buka puasa, manajemen masjid tersebut menyiapkan takjil dalam jumlah cukup banyak. Pokoknya cukup untuk anggota jemaah di atas dua ribuan. Dan, seusai shalat Jumat (9/6/2017), penulis menyaksikan demikian meriahnya kawasan kompleks Masjid Istiqlal.
Pihak manajemen Masjid Istiqlal tampaknya memberikan kesempatan kepada para pengusaha skala kecil dan menengah (UKM) untuk ambil bagian dalam kegiatan tersebut. Peserta dari UKM dan PKL diberi kesempatan menjual produknya di sini. Beruntung para pedagang tak terganggu dengan sekelompok kecil peserta pelaksanaan Aksi Bela Ulama 9 Juni (96) pada Jumat itu. Animo pembeli juga cukup tinggi, termasuk pengunjung dari luar Jakarta yang kedatangannya pun memanfaatkan momentum tersebut untuk berbelanja sambil menunggu azan magrib.
"Ngabuburi gitu, kira-kira," kata Ace Sarifuddin, pengunjung dari kawasan Bogor.

Apa alasan perlunya kita disiplin meneladani akhlak Nabi Muhammad Rasulullah SAW? Ada firman Allah yang artinya: "Telah ada bagi kalian pada Rasulullah SAW teladan yang baik". RasuluLlah SAW telah bersabda yang artinya: "Yang paling baik dari antara kalian ialah yang paling berguna bagi sesama manusia". Rasulullah SAW juga telah bersabda yang artinya: "Yang paling baik dari antara kalian ialah yang mempelajari Alqur"an dan mengajarkannya".
Selagi kini sedang di dalam ruang waktu Bulan Suci Ramadan, Bulan Alquran, insya Allah dengan kondisi sehat afiat lahir batin kita bisa menikmati "mondok" masuk Madrasah Ramadan "nyantri" mengikuti prodiklat superkilat melatih diri disiplin dan berhasil rajin tadarrus 4 halaman Al-Quran pada tiap waktu sholat fardlu; berarti 4 halaman x 5 waktu = 20 halaman tiap harinya; sehingga pada akhir bulan Ramadan bisa khatamkan 600 halaman atau 30 juz Alquran.