Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Alquran sebagai Puncak Kesempurnaan Peradaban Baca Tulis

6 Mei 2020   23:44 Diperbarui: 6 Mei 2020   23:51 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagi Majelis Taklim As Salam - Ukhuwah Islamiyah Fakultas Hukum Universitas Trisakti Angkatan 20 (FH'20 Usakti) Jakarta, memiliki Alquran hukumnya wajib. Foto | Dokpri

M. Quraish Shihab dalam berbagai ceramah pernah menyebut, tidak ada satu bacaan pun, selain Alquran, yang dipelajari dari sisi kata per kata dan susunan kalimatnya (redaksinya). Cara membaca Alquran ditetapkan tata cara membacanya (dengan ilmu tajwid). Alquran adalah satu-satu bacaan yang diatur dan dipelajari tata cara penulisaannya sampai pada rahasia perbedaan penulisan kata-kata yang sama seperti pada penulisam bismi pada wahyu pertama menggunakan huruf alif setelah huruf ba.

Sungguh, Kalam ilahi yang disampaikan Jibril kepada Nabi Muhammad Saw ini merupakan bacaan yang mencapai puncak kesempurnaan.

**

Ibadah puasa pada Ramadan 2020 ini terasa berbeda dengan tahun-tahun lalu. Umat Muslim menunaikan seluruh ritual ibadah Ramadan: shalat tarawih, shalat magrib hingga Subuh dan Jumat tidak di masjid. Tegasnya, terkait dengan pandemi virus corona (Covid-19), seluruh warga melaksanakan kegiatan di rumah masih-masing. Suasana itu sudah berlangsung dua pekan.

Itu artinya bagi umat Islam segera memasuki suasana memperingati Nuzulul Quran, yaitu memperingati turunnya Alquran. Peringatan ini amat penting. Sebab, kita memperingati peristiwa besar yang membawa pandangan baru bagi umat manusia terhadap alam semesta, derajat manusia dan perikemanusiaan, hingga tata pergaulan hidup manusia.

Kita berkeyakinan bahwa Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw adalah satu-satunya rahmat terbesar kepada manusia. Sekali lagi, satu-satunya rahmat terbesar umat manusia di seluruh alam.

Setiap peringatan Nuzulul Quran, kita diingatkan akan pertempuran perang Badar yang terjadi pada Jumat, 17 Ramadan tahun kedua Hijiriyah. Juga hari permulaan Alquran diturunkan. Kedua peristiwa itu sama-sama hari Jumat tanggal 17 Ramadan walau tidak dalam satu tahun.

Guru agama, ketika penulis masih sekolah dasar, selalu mengingatkan bahwa ayat pertama kali diturunkan, yaitu Al-Alaq ayat 1 -- 5. Di sini tidak ada kandungan dakwah, tetapi berisi pesan menyiapkan Nabi Muhammad Saw untuk menerima tugas. Rasulullah Saw memulai dakwah terang-terangan dan diikuti ayat lainnya sebagai pedoman untuk dakwah, mengandung perintah dan larangan.

Di antara ayat-ayat Alquran diturunkan karena suatu peristiwa. Dengan begitu Rasulullah Saw selalu mendapat bimbingan yang jelas dalam menuntun umatnya. Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, pada pertama kalinya ketika sedang berada di Gua Hira, pada malam Jumat (17 Ramadan tahun ke41 ari kelahiran Nabi Saw) atau pada 6 Agustus 610 M.

Ulama menyebut hari penghabisan turunnya Alquran pada Jumat, 9 Dzulhijah tahun 10 Hijriyah atau tahun 63 dari kelahiran Nabi Saw. Pada saat itu, Nabi Saw tengah wukuf di Padang Arafah, ketika menyelenggaran ibadah haji yang dikenal Haji Wada'. Setelah itu tak ada lagi wahyu. Nabi Muhammad Saw. Setelah 18 hari, Beliau wafat pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriyah.

Ayat terakhir berupa penegasan: Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-ucapkan kepadamu nikmati-Ku dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu. (Q.S. Al-Maidah: 3).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun