Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indahnya Setelah Memahami Ihram

17 Februari 2020   13:07 Diperbarui: 17 Februari 2020   13:54 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kain ihram bagi lelaki ketika menunaikan haji dan umrah. Foto | dindingkaca.com

Penulis tidak menguraikan satu per satu dari hal yang harus diperhatikan kala takburatul ihram. Bisa terlalu panjang tulisan ini. Yang jelas imam yang juga canggah dari Wakil Presiden RI KH Ma'rif Amin ini demikian teliti menguraikan detail tentang pelaksanaan sholat.

Kita pun patut mengagumi Syekh Nawawi lantaran sangat produktif menulis hingga karyanya mencapai seratus judul lebih yang meliputi berbagai disiplin ilmu.

**

Kain ihram bagi lelaki ketika menunaikan haji dan umrah. Foto | dindingkaca.com
Kain ihram bagi lelaki ketika menunaikan haji dan umrah. Foto | dindingkaca.com
Obrolan santri dan sang ustaz masih berlanjut. Tetapi lebih menjurus ke satu arah, sang ustaz menguraikan prihal Ihram dalam konteks ibadah haji dan umrah. Ihram dimaknai sebagai keadaan seseorang yang telah beniat untuk melaksanakan ibadah haji dan atau umrah. Mereka yang melakukan ini adalah calon jamaah haji dan umrah. Sebelum melaksanakannya yang bersangkutan harus miqat dan diakhiri dengan tahallul.

Sejatinya, ihram menurut bahasa adalah menahan atau melarang. Ihram ialah niat untuk melaksanakan haji atau umrah atau keduanya, yang ditandai beberapa amalan. Ihram dimulai dari miqat.

Lalu, apa sih miqati itu. Miqat ialah tempat dan waktu yang ditentukan untuk memulai ibadah haji atau umrah dengan cara mengenakan pakaian ihram bagi lelaki, dan pakaian yang menutup aurot bagi perempuan.

Saatnya Berhaji dan kita pun wajib memahami tempat miqat. Namun dii sini penulis tak menjelaskan, terlalu panjang.

Nah, bagaimana soal ihram tadi. Dalam praktek, selalu calon jemaah haji (umrah) diharapkan melaksanakan mandi sunahihram lantas memakai ihram. Dua lembar kain putih lantas dikenakan sesuai panduan manasik haji.

Ihram dilakukan dengan melafazkan niat. Secara umum niat itu dapat berupa bahwa ia telah berniat melaksanakan ibadah haji, dan untuk itu pula berihram dengan ikhlas karena Allah semata.

Terpenting ketika mengenakan ihram adalah larangannya. Di antaranya dilarang menutup kepala bagi lelaki (topi), dilarang mengenakan pakaian berjahit seperti celana dalam, diharamkan memburu dan membunuh binatang liar seperti rusa dan burung, dilarang mencabut, mencukur rambut di anggota tubuh, dilarang memotong kuku, dilarang mengenakan minyak wangi, menikah atau menikahkan, dan dilarang berhubungan suami-isteri.

Khusus bagi wanita, selain larangan tadi, dilarang menggunakan cadar dan sarung tangan. Namun wanita diperbolehkan mengenakan pakaian berjahit dan perhiasan emas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun