Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gagal Jadi Politisi, Suroso Berharap Kemensos Bantu Petani Sayuran

21 Februari 2019   23:32 Diperbarui: 21 Februari 2019   23:56 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak Suroso ketika menjelaskan petani yang dibinanya. Foto | Dokpri

Sasaran PKH merupakan keluarga miskin dan rentan yang terdaftar dalam Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin yang memiliki komponen kesehatan dengan kriteria ibu hamil/menyusui, anak berusia nol sampai dengan enam tahun. Komponen pendidikan dengan kriteria anak SD/MI atau sederajat, anak SMA/MTs atau sederajat, anak SMA /MA atau sederajat, dan anak usia enam sampai 21 tahun yang belum menyelesaikan wajib belajar 12 tahun.

Sejak tahun 2016 terdapat penambahan komponen kesejahteraan sosial dengan kriteria lanjut usia diutamakan mulai dari 60 tahun, dan penyandang disabilitas diutamakan penyandang disabilitas berat.

Jika melihat sasaran PKH, maka petani yang kini dibina Suroso tentu di antaranya sudah memenuhi syarat.

Poma air menjadi alat penting untuk menyiram sayuran agar tumbuh segar. Foto | Dokpri
Poma air menjadi alat penting untuk menyiram sayuran agar tumbuh segar. Foto | Dokpri
**

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Batam Gunawan Satary menilai, mahalnya harga kebutuhan pokok di Batam, khususnya sayuran, karena Batam masih tergangtung pada daerah lain. Pasokan lokal belum mampu 100 persen.

Meski begitu kehadiran petani sayuran di Batam merupakan solusi di saat pasokan dari luar Batam tersendat meski  jenis sayuran yang bisa diproduksi di Batam masih terbatas. Antara lain kangkung, bayam, terong, cabai, mentimun, kemangi, sawi, dan beberapa jenis tanaman hortikultura lainnya.

Bukan hanya dari Kemensos, dukungan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan sangat perlu. Para petani juga membutuhkan suntikan modal. Sejauh ini, sektor pertanian terbilang masih sulit mendapatkan pinjaman lunak dari perbankan.

Bank Indonesia termasuk peduli kepada petani di Batam. BI menganggap HKTI sebagai mitra. Sudah ada kelompok tani yang mereka bina. Nah, untuk menyejahterakan petani agar lebih bergairah, tentu perlu dukungan ProgramKeluargaHarapan dan PKHKemensos.  Pada tataran di lapangan, program ini telah membuahkan hasil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun