Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di Acara Ijab Kabul, Penghulu Mengemas Pesan dengan Humor

20 Februari 2018   21:26 Diperbarui: 21 Februari 2018   12:18 2525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penghulu mengetes pengantin latihan ijab kabul. Foto | Dokpri

Entah yang sudah berapa kali. Selalu saja jika menyaksikan ritual ijab Kabul pernikahan penulis menjumpai penghulu melontarkan humor. Padahal, saat hari sakral bagi kedua calon pengantin dan kedua anggota keluarga besar itu, kedatangan acara pernikahan disambut dengan persiapan super khusus.

Kok, ini diisi dan diwarnai humor?

Anggota keluarga besar pria "dag dig dug" begitu memasuki acara yang sudah ditentukan waktunya. Juga sang tuan rumah, anggota keluarga besar perempuan tidak kalah "tegangnya" saat memasuki hari pernikahan.

Saking tegangnya, ada di antara keluarga wanita meminta bantuan OC (organizing committee) dengan harapan urusan detail yang harus ditangani tidak ketinggalan. Pepatah menyebut, pekerjaan banyak jika dibagi akan terasa ringan. Ada pula tanpa melibatkan OC tetapi seluruh anggota keluarga dikerahkan.

Tapi, saat memasuki hari puncak pernikahan, sang penghulu datang santai. Ia tidak kelihatan tegang. Justru para tamu undangan dan kedua anggota keluarga yang memperlihatkan wajah-wajah cemas. Hehehe.... Itu tidak saja dialami oleh banyak orang, jika diingat masa lampau, di diri sendiri tentu mengalami hal serupa.

Penghulu, Bapak Arsyad, tengah memberi pesan diselingi humor. Foto | Dokpri
Penghulu, Bapak Arsyad, tengah memberi pesan diselingi humor. Foto | Dokpri
Pada Sabtu (17/2/2018) kemarin penulis mendapat undangan pernikahan puteri kedua Yusmanita Diwicatra Giannisa dan Ilmuddin Apridhantiko di Mercure Convention Center Ancol, Jakarta. Ayah Giannisa adalah seorang penerbang sipil, Yusni Maryan, yang tentu saja banyak mengundang kalangan pilot pada pernikahan tersebut.

Yang menarik pada pernikahan itu adalah celetukan penghulu, Bapak Arsyad dari KUA Pademangan, Jakarta Utara pada acara ijab kabul tersebut.  Dapat saya duga, dari bahasa tubuh penghulu ini nampaknya ia memiliki "jam terbang" tinggi dibanding Pak Yusni yang berprofesi sebagai penerbang.

Tampilan kalem. Mengenakan jas hitam dilengkapi songkok hitam necil. Begitu dipersilahkan duduk di sisi meja untuk ijab kabul, ia tidak banyak basa-basi dan langsung duduk dan menanyakan siapa para saksi yang akan ikut menandatangani dokumen pernikahan seusai ijab kabul.

Seusai memeriksa kelengkapan dokumen, barulah sang penghulu duduk tenang. Ia lantas mengikuti arahan dari MC  (Master of Ceremonies) pernikahan di ruang nan sejuk dan indah tersebut.

Seperti juga di berbagai acara pernikahan, acara dimulai dengan pembacaan Alquran dan saritilawah. Setelah mendapat pemberitahuan dari MC bahwa proses ijab kabul dipimpin penghulu, lantas dimulailah acara penting dalam ritual pernikahan tersebut.

Penghulu, sesuai dengan peran atau tugas dan fungsinya, tahu persis hal yang berkaitan dengan rukun dan sunnah dalam pernikahan. Salah satu sunnah Rasulullah SAW saat acara pernikahan adalah khutbah nikah. Khutbah nikah berisi nasehat dan wasiat kepada pengantin. Hal ini penting sebelum proses akad nikah atau ijab kabul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun