Pokoknya jadi pelaut. Tititk. Demikian ungkapan putera penulis, Niko Kurniawan, yang sejak sekolah lanjutan atas sudah pancang kuda-kuda untuk menjadi pelaut. Ia memang berasal dari Pulau Kundur, salah satu bagian dari Kepulauan Riau Kepulauan yang berdekatan dengan negara jiran, Singapura.
Bangun tidur sudah lihat pantai, mau berangkat sekolah lihat kapal pelintas, mau bebergiia ke kota besar menggunakan transportasi laut, mau menjumpai pacar dan rekan-rekan juga harus bersentuhan dengan laut dulu. Pendek kata, Niko tak ingin melepaskan waktunya untuk mendapatkan pendidikan kelautan.
Ia termasuk anak beruntung. Dan kini ia bersama sejumlah anak-anak dari wilayah terpencil lainnya dapat menimba ilmu di BP2IP Tangerang itu.
Karenanya, saat instruktur memberi kesempatan bergembira bersama orang tua, momentum itu dimanfaatkan dengan baik. Seluruh orang tua turun ke lapangan ikut bergoyang kala senam poco-poco digelar. Demikian pula ketika senam dengan lagu gemu famire, orangtua ikut ambil bagian.
Wah, pokoknya hari itu terasa menyenangkan. Selamat untuk calon pelaut. Selamat pula kepada instrukturnya yang memiliki anak didik punya dedikasi tinggi untuk menderma baktikan diri ke laut.