Pelaksanaan pencanangan kampanye pemberian imunisasi tambahan campak dan polio kepada balita di 17 provinsi dilaksanakan secara serentak pada hari ini Selasa 18 Oktober 2011. Program, ini akan berlangsung hingga 18 November 2011 mendatang, yakni di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Lampung, Papua, NTB dan seluruh provinsi di Kalimantan dan Sulawesi.
[caption id="attachment_142209" align="aligncenter" width="553" caption="Imunisasi Campak & Polio di Pos Yandu TERATAI Reni Jaya Pondok Petir (foto pribadi)"][/caption]
Pelaksanaan imunisasi tersebut juga telah dilakukan serentak di wilayah Kota Depok Jawa Barat. Seperti yang dilaksanakan di Kelurahan Pondok Petir Kecamatan Bojongsari, dimana di kelurahan tesebut pelaksanaannya dibagi menjadi 16 lokasi Pos Yandu. Salah satunya di Komplek Reni Jaya RW 07 (Pos Yandu “Teratai”), yang terlihat mulai ramai didatangi masyarakat di wilayah tersebut sejak pukul 08.00 WIB tadi. Menurut Ibu Yanti, Ketua Pos Yandu “Teratai”, sesuai catatan hari ini imunisasi tersebut telah terlaksana sekitar 70 % dan diperkirakan selesai semuanya sesuai dengan batas waktu program yang telah ditentukan. Khusus di lingkungan Reni Jaya tersebut selama ini tidak terdapat balita yang menderita campak dan polio. Pada Pos Yandu “Teratai” tersebut semua data balita selalu terdata setiap bulan, karena memang kegiatan pos yandu selalu rutin dilakukan.
Menurut Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, program Imunisasi telah berhasil menekan morbiditas dan mortalitas tujuh penyakit di Indonesia, yakni Tuberkulosis, Polio, Difteri, Tetanus, Pertusis, Campak, dan Hepatitis B, meskipun untuk eradikasi, eliminasi, atau reduksi dari penyakit-penyakit ini masih diperlukan keras dan cerdas.
Kasus polio di Indonesia sudah tidak ditemukan lagi sepanjang lima tahun terakhir ini. Namun upaya eradikasi polio masih harus dilanjutkan untuk mewujudkan Indonesia Bebas Polio, sebagai bagian dari upaya eradikasi polio regional dan global. Sedangkan untuk kasus tetanus maternal dan neonatal telah dinyatakan mencapai tahap eliminasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di sebagian wilayah Indonesia. Disamping itu langkah-langkah mewujudkan reduksi dan eliminasi campak di Tanah Air masih harus dilaksanakan.
Tantangan yang dihadapi setelah penerapan desentralisasi adalah masih adanya pemerintah daerah yang tidak menempatkan imunisasi sebagai prioritas dalam alokasi anggarannya. Padahal keberhasilan Program Imunisasi sangat ditentukan oleh kuatnya komitmen, dukungan biaya operasional, dan dukungan sumber daya lainnya dari jajaran pemerintah daerah.
Pemerintah Pusat telah menyediakan vaksin, alat suntik, dukungan rantai dingin atau cold chain untuk seluruh Indonesia dan menyediakan Bantuan Operasional Kesehatan atau BOK untuk seluruh Puskesmas.
Sehingga untuk mensukseskan program imunisasi tersebut, Pemerintah Daerah setempat bertanggung-jawab dengan semua dukungan yang menjadi kewenangan dan urusannya demi kesehatan serta kesejahteraan rakyat di wilayah otonominya.
Untuk itu kepiawaian seluruh jajaran pemerintah menjadi sangat penting dalam berkomunikasi dan meyakinkan seluruh lapisan masyarakat, baik tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, media masa, dan swasta, tentang pentingnya dukungan dan partisipasi seluruh lapisan masyarakat dalam seluruh program kesehatan, termasuk program imunisasi. Diharapkan program imunisasi yang dilaksanakan pada hari ini dapat berjalan lancar dan memenuhi target sesuai yang telah ditetapkan sebelumnya.-