Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pekerja swasta dibidang teknik sipil, tinggal di daerah Depok, sangat suka menulis...apalagi kalau banyak waktunya, lahir di Jakarta (1960), suka sekali memberikan komentar, suka jalan-jalan....jalan kaki lho, naik gunung, berlayar....dan suka sekali belajar

Selanjutnya

Tutup

Catatan

‘Kumpulan Puisi 123 Perempuan Indonesia’ Diluncurkan di Jakarta

16 Juli 2011   06:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:38 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku yang berjudul ‘Kumpulan Puisi 123 Perempuan Indonesia’ telah diluncurkan oleh Sarita Hantra dari sahabat Perempuan Indonesia di Hotel Mulia Jakarta, pada hari Jumat 15 Juli 2011.

Menurut Sarita, ia merasa bahagia yang luar biasa karena buku ini bisa menjadi inspirasi bagi seluruh perempuan Indonesia, karena di dalam buku ini tidak hanya bercerita tentang kehidupan tapi juga tentang bagaimana alam, cinta kasih, pendidikan, bagaimana kita berempati kepada orang luar. Dia menganggap inilah yang terbaik dari 123 perempuan Indonesia.

Proses pembuatan buku ini menghabiskan waktu sekitar dua tahun dan ditulis oleh 123 perempuan Indonesia dari berbagai kalangan, seperti politisi, selebritas, pengusaha, olahragawan, peneliti, dosen, menteri dan mantan menteri, serta sejumlah istri pejabat. Buku ini telah banyak memakan waktu yang panjang, dimana penuh suka dan duka walaupun lebih banyak sukanya karena saya bertambah teman menjadi 123 bahkan lebih. Buku ini juga menjadikan inspirasi kepada perempuan Indonesia untuk berani menulis puisi dan bisa menjadi inspirasi bagi Sarita dan teman-temannya, narasumber yang tidak yakin untuk menulis bahkan takut karena merasa bukan penyair, tetapi setelah bertemu luar biasa fax-fax berdatangan bahkan berlembar hanya dari satu narasumber. Sehingga semua perempuan Indonesia bisa menulis dan itu merupakan sikap yang baik.

Jiwaku tak henti mencari pokok pengisi urat nadi yang membuatku menari hanya sia-sia kujumpai semuanya telah pergi……………………

Sepenggal bait dari puisi “Kucari Alamku” karya Nungki Kusumastuti, seniman tari tradisional, yang terangkum dalam buku Kumpulan Puisi 123 Puisi Perempuan Indonesia.

Rieke Diah Pitaloka juga menulis dalam buku kumpulan puisi itu, puisinya tentang keluh-kesah kesengsaraan TKW di luar negeri, Soli Gadis Sumba. Puisi yang berkisah tentang seorang buruh asal Nusa Tenggara Barat ini juga menjadi bagian dalam buku kumpulan puisinya yang diluncurkan April lalu. Selain Rieke ada juga artis sinetron Atiqah Hasiholan, penyanyi jazz Syaharani, perancang busana Anne Avantie, serta Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.

[caption id="attachment_123116" align="aligncenter" width="539" caption="ilustrasi (istimewa)"]

1310798148588042141
1310798148588042141
[/caption]

Dalam acara tersebut, Atiqah Hasiholan membacakan puisi karyanya, "Buah Hati". Puisi ini mengisahkan tentang perjuangan buruh migran yang kerap mengalami siksaan dari sang majikan. Menurutnya banyak perempuan di Indonesia yang memiliki semangat tinggi dan cita-cita yang tinggi. Tetapi sayang sekali kalau pada akhirnya cita-cita itu tidak tercapai.

Pada peluncuran buku kumpulan puisi tersebut ditandai dengan acara syukuran yang didominasi oleh perempuan dan sebagian besar adalah penulis buku itu. Ternyata beberapa diantara mereka biasa menulis puisi dan menyimpannya untuk kepentingan sendiri.-

*(Sumber dari berbagai media)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun