Pembiasan Makna Kata Puji dan Puja
Puji dan Puja adalah dua kata yang hampir mirip secara huruf pembentuknya. Namun jelas, sebenarnya kedua kata tersebut punya arti yang berbeda. Secara awam dapat dibedakan bahwa puji adalah bentuk pengagungan untuk manusia sedangkan puja untuk Tuhan. Contohnya dalam kata kerja, teman-teman memuji kepintarannya dan Tuhan harus patut kita puja. Kedua kata itu terkait penghormatan, penghargaan, kekaguman, dan pengakuan. Namun, apakah benar rujukan kata puji untuk manusia dan puja untuk Tuhan?
Dalam hal ini saya coba menelisik arti dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dalam hal ini, penulis menggunakan KBBI Daring agar lebih efisien dan cepat.
pu·ji n (pernyataan) rasa pengakuan dan penghargaan yg tulus akan kebaikan (keunggulan) sesuatu
me·mu·ji v 1 melahirkan kekaguman dan penghargaan kpd sesuatu (yg dianggap baik, indah, gagah berani, dsb):
pu·ji·an n pernyataan memuji
Dalam definisi di atas, kata puji, memuji, dan pujian bernada netral, yaitu bisa untuk Tuhan maupun manusia. Walaupun sebenarnya dalam penggunaan sehari-hari, kata puji sering digunakan kepada penghargaan kepada manusia, sedangkan pujian memang sering digunakan banyak untuk bersifat kerohanian atau ketuhanan . Setelah itu, mari kita lihat definisi dari kata puja, memuja, dan pujaan.
pu·ja n upacara penghormatan kpd dewa-dewa (berhala dsb);
me·mu·ja v 1 menghormati dewa-dewa dsb dng membakar dupa, membaca mantra, dsb; 2 memuja-muja; 3 menjadikan sesuatu dng mantra
pu·ja·an n 1 sesuatu atau orang yg dipuja(-puja); 2 sesuatu yg dipakai untuk memuja; 3 hasil memuja ;~ hati buah hati; kekasih:
Kata puja lebih bernada atau berkolokasi dalam ranah ketuhanan ataupun kerohanian. Meskipun begitu, kata memuja, masih bisa digunakan untuk manusia, misalnya saja kalimat dia sangat memuja pemain bola favoritnya, Lionel Messi. Uniknya, kata pujaan lebih berkolokasi kepada manusia, misalnya saja kata pujaan hati, sedangkan dalam ranah kerohanian jarang digunakan kata pujaan.
Kebiasan itulah yang menyebabkan bahwa puji, puja, memuji, memuja, pujian, pujaan, semua bisa digunakan untuk Tuhan dan manusia. Ya, mungkin dalam penggunaan tersebut, penggunaan kepada Tuhan dan manusia sama. Sama seperti pandangan kaum sufistik, bahwa Manusia adalah Tuhan atas dirinya sendiri.
