Orang Kecil, Nilai Besar

Saya punya langganan bapak rongsok. Bukan siapa-siapa, bukan orang berpendidikan tinggi, bahkan mungkin sebagian orang tidak menganggap pekerjaannya layak dihormati.

Tapi saya justru belajar banyak darinya.

Setiap kali saya hubungi, beliau datang tepat waktu. Janji jam 1 siang, ya jam 1 siang beliau muncul, tanpa banyak tanya, tanpa basa-basi. Bekerja dengan tangan yang kasar, membawa karung besar, memilah barang-barang sisa yang sudah tidak terpakai.

Tapi jangan salah, beliaulah yang sering membawa pulang uang tunai ke tangan saya.

Uang dari sisa-sisa hidup saya. Dari kardus bekas, botol plastik, atau besi tua yang sudah saya anggap tak berharga. Beliau tidak hanya mengangkut rongsok. Beliau menyelamatkan saya di tengah hari-hari kepepet.

Lucu ya. Kadang di saat saya bingung harus cari uang dari mana, justru bapak rongsok yang muncul memberi solusi. Sementara di luar sana, banyak yang berpendidikan tinggi, tampak keren di media sosial, tapi ketika diminta tolong, hilangnya lebih cepat dari sinyal ponsel di desa.

Saya jadi sadar. Kualitas manusia itu tidak diukur dari jabatan, gelar, atau penampilan. Tapi dari komitmen, kejujuran, dan kepeduliannya yang nyata, bahkan dalam hal-hal kecil.

Hari ini, saya ingin menulis tentang beliau. Sebagai bentuk terima kasih. Sebagai pengingat, bahwa kadang, orang yang dianggap kecil oleh dunia... justru menyimpan nilai yang sangat besar di mata Tuhan dan sesama.