TikTok, platform media sosial yang sudah dan semakin populer, telah menjadi sorotan peneliti dari University of Minnesota, Amerika Serikat.
Mereka menemukan bahwa konten dan algoritma yang unik pada TikTok dapat memperburuk kondisi mental individu yang sedang mengalami kesulitan. Penelitian ini memberikan pemahaman yang menarik tentang pengalaman pengguna TikTok dan mendorong kita untuk merenungkan pengaruhnya terhadap kesejahteraan mental kita sendiri.
Menurut penelitian ini, banyak pengguna TikTok mengapresiasi platform ini karena memberikan mereka kesempatan untuk menemukan jati diri dan merasa terhubung dengan komunitas, hal yang seringkali tidak mereka temukan di platform media sosial lainnya.
Mereka juga mengakui bahwa TikTok menyediakan beragam konten kesehatan mental yang berguna. Namun, algoritma platform ini juga dapat menjadi ancaman dengan mengekspos pengguna pada konten yang merugikan kesehatan mental mereka.
Salah satu fitur yang paling mencolok dari TikTok adalah keberadaan perpustakaan yang luas mengenai kesehatan mental. Ini membantu individu yang mencari dukungan di media sosial untuk mendapatkan informasi dari orang-orang yang telah mengalami atau berada dalam situasi serupa.
Namun, masalah muncul ketika algoritma TikTok terus menampilkan konten yang sama berulang kali. Paparan yang berlebihan terhadap konten negatif dapat mengganggu dan memicu kondisi mental yang buruk.
Ketika pengguna menghadapi banyak konten negatif, mereka memiliki sedikit kendali untuk mengubah algoritma tersebut. Meskipun terdapat opsi "Tidak Tertarik", peserta penelitian mengungkapkan bahwa opsi tersebut memiliki sedikit pengaruh dalam mengubah konten yang muncul di feed mereka.
Selain itu, peserta penelitian juga menghadapi kesulitan dalam menentukan apakah para pembuat konten TikTok memposting konten kesehatan mental secara tulus atau hanya mencari popularitas semata. Beberapa peserta penelitian bahkan mengakui bahwa mereka harus berhenti menggunakan aplikasi ini karena menyebabkan stres.
Penting bagi kita untuk menyadari pengaruh TikTok terhadap kesejahteraan mental kita saat kita menggunakan platform ini. Meskipun penelitian ini tidak bermaksud menyatakan bahwa TikTok adalah "jahat" atau menganjurkan agar seseorang keluar dari platform tersebut, kita perlu mempertimbangkan kondisi mental kita saat menggunakan TikTok.
Ketika kita mulai merasa terganggu atau terpapar konten negatif secara berlebihan, penting bagi kita untuk memberikan waktu kepada diri sendiri dan mengevaluasi dampaknya terhadap kesejahteraan mental kita. Kita harus mampu mengenali apa yang sedang terjadi dan berujar pada diri sendiri, "Baiklah, mari kita hentikan hal ini."
Bagi para pengguna TikTok, penting untuk menemukan keseimbangan antara mengakses konten yang bermanfaat dan menjaga kesejahteraan mental kita. Kita dapat menggunakan TikTok dengan bijaksana dan proaktif mengelola konten yang kita konsumsi. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kita ambil: