Mohon tunggu...
Edwin Primadi Ardibrata
Edwin Primadi Ardibrata Mohon Tunggu... Sportcaster

Saya aktif membahas sepakbola indonesia dan eropa di kanal youtube Obrolan Medioker

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Selamat Ulang Tahun Persib Bandung ke-92 atau 106 tahun!?

14 Maret 2025   14:38 Diperbarui: 14 Maret 2025   14:39 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan Website Official Persib Bandung saat ini, tidak angka 1933 di logo Persib dan klaim Sejarah 1919 (Sumber : Persib.co.id)

Sepertinya hampir setiap makhluk hidup, bahkan sebuah organisasi memiliki momen kelahiran yang selalu diingat sebagai tonggak awal perjuangan dalam suatu kehidupan. Begitupun dengan sebuah klub sepakbola kebanggaan Kota Bandung bahkan Jawa Barat, Persib Bandung yang saat ini memiliki "dualisme" tanggal kelahiran. Manajemen mengklaim bahwa Persib lahir atau berdiri pada tanggal 5 Januari 1919, akan tetapi selama ini yang kita tahu bahwa Persib berdiri pada tangal 14 Maret 1933.

Manajemen Persib Bandung mengundang dan meminta akademisi Universitas Padjadjaran (Unpad) untuk menelusuri sejarah lahirnya Persib dalam rangka meneliti keabsahan tanggal hari jadinya. Penelitian ini dilakukan oleh Tim Peneliti Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Unpad yang diketuai oleh Prof. Kunto Sofianto, Ph.D. Hasil riset mereka serahkan kepada manajemen Persib pada 17 Desember 2023 di Graha Persib. Berdasarkan penelitian ini, hari lahir Persib yang sebelumnya dirayakan setiap 14 Maret 1933 kemudian diubah menjadi 5 Januari 1919, karena ditemukan bukti sejarah yang lebih akurat terkait pembentukan Bandoengsch Inlandsche Voetbal Bond (BIVB), yang merupakan cikal bakal Persib.

Hal diatas tentu langsung membuat seluruh elemen pendukung Persib geram, karena manajemen saat itu tidak membuka ruang komunikasi dengan seluruh elemen Bobotoh, eks Pemain Persib maupun dengan para pengurus 36 klub internal Persib. Tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba Persib 1919 bukan lagi Persib 1933. Semua elemen yang memakai angka 1933 diganti oleh manajemen, mulai dari no kontak pemesanan tiket diganti dengan akhiran angka 1919, mengganti papan nama cafe, dan menghapus 1933 dari logo Persib. Sebuah "black campaign" yang dilakukan oleh manajemen hingga hari ini.

Mandat Ketua Umum Persib 

Buruknya komunikasi yang dilakukan manajemen Persib saat itu sungguh sangat disayangkan, mereka seakan-seakan menganggap semua eleman Persib diluar manajemen seperti tidak ada. Bahkan mandat dari Dada Rosada selaku Ketua Umum Persib yang terakhir dan mewakili Pemerintah Kota Bandung juga 36 klub internal Persib kepada 3 orang pendiri PT PBB saat itu tidak dijalankan. Bagaimana nasib 36 klub internal Persib selalu memberikan suplai puluhan bahkan ratusan pemain dari hasil pembinaan bertahun-tahun untuk Persib, lalu ada hak warga Kota Bandung yang menghidupi Persib melalui pajak Pemkot Bandung!?

Mereka sama sekali tidak diikutsertakan oleh manajemen saat itu, padahal layaknya pepatah Sunda "hade goreng ku basa". Baik atau buruknya sesuatu bergantung pada perkataan atau cara berbicara seseorang. Pepatah ini menekankan pentingnya komunikasi yang baik dalam kehidupan sosial.

Aksi damai Bobotoh di depan Graha Persib, Jalan Sulanjana nomor 17, Kota Bandung (Sumber: Adam Husein/Republik Bobotoh) 
Aksi damai Bobotoh di depan Graha Persib, Jalan Sulanjana nomor 17, Kota Bandung (Sumber: Adam Husein/Republik Bobotoh) 

Memasuki usia 92 Tahun (mengacu pada kelahiran 1933), Persib saat ini tentunya sudah lebih baik sebagai sebuah klub profesional di era modern. Tidak lagi dibiayai APBD, mengelola stadion sendiri, mempunyai official store yang megah, berencana membangun training centre dengan semua fasilitas pendukungnya, lalu proses pemberian gaji yang lancar kepada pemain dan masih banyak lagi.

Hal tersebut membuat market value Persib menjadi tinggi, tidak heran Persib memiliki banyak sponsor di Jersey setiap musimnya, Pertandingan Persib selalu disiarkan secara live bahkan saat bermain di Kota Biak sekalipun, tentu itu karena rating yang didapatkan oleh penyedia hak siar sangat tinggi saat Persib bermain. Tentunya hal itu bisa terjadi karena besar, fanatik dan loyal nya para pendukung Persib dari Sabang sampai Merauke!

Pada tanggal 8 Maret 2025 kemarin, Bobotoh mengadakan sebuah acara diskusi dengan tema "Reclaim The Club (1933)" yang mengundang beberapa elemen Bobotoh dan dihadiri oleh perwakilan manajemen, yaitu Adhitia Putra selaku Direktur Olahraga PT PBB. Diskusi tersebut berjalan baik dan Adhitia mengakui bahwa komunikasi dengan Bobotoh menjadi hal yang akan ia perbaiki saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun