Mohon tunggu...
Edwin Kinesya
Edwin Kinesya Mohon Tunggu... Dokter - Dokter

-

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hidup tapi Tidak Dapat Melakukan Apa-apa

27 Juni 2022   17:00 Diperbarui: 27 Juni 2022   17:08 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hal terburuk yang dapat dirasakan oleh penderita stroke adalah perasaan tidak berdaya karena kesusahan melakukan kegiatan sehari-hari yang terkadang kita pandang ringan. Stroke merupakan gangguan pada otak dan pembuluh darah otak dengan gejala mendadak muncul. Indonesia memiliki prevalensi stroke sebesar 10,9 penderita setiap 1000 warga pada tahun 2018, juga menempati peringkat kedua tertinggi se Asia dalam kematian dan disabilitas yang disebabkan stroke sesudah Mongolia. Cukup mengagetkan jika mengingat bahwa negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang besar di Asia.

Apabila kita telusuri lebih lagi, ada beberapa hal yang meningkatkan kemungkinan kita terkena stroke antara lain usia diatas 50 tahun dan jenis kelamin laki laki maupun yang dapat diubah seperti tekanan darah tinggi, diabetes (kencing manis), kolesterol berlebih, obesitas, merokok, dan kurangnya aktivitas fisik.

Penyakit-penyakit tersebut bukan yang dapat diobati dengan cepat kemudian sembuh namun membutuhkan pengobatan yang teratur setiap hari dengan tujuan mengontrol bukan menyembuhkan. 

Oleh karena itu saya rasa usaha pengobatan memang dimulai dari penjelasan dan pemeriksaan dokter namun peran aktif yang besar berada ditangan pasien untuk mau rutin mengonsumsi obat dan mengatur pola makan dan aktivitas. Hal ini juga berlaku bagi pasien yang pernah terkena serangan stroke untuk mencegah serangan berikutnya.

Kemudian apa saja gejala yang dapat kita curigai sebagai serangan stroke? Sebagaimana stroke menyerang saraf, dapat dirasakan gangguan pada saraf motorik (penggerak), sensoris (perasa), dan otonom (otomatis). Gangguan motorik seperti lemah setengah badan kaki tangan, merot pada satu sisi wajah, suara pelo, dan kesusahan berjalan.

Gangguan sensorik seperti tangan kaki terasa kebas atau kesemutan, pusing berputar/ngelieng, pandangan mata kabur sebelah, hingga tidak dapat merasakan memegang benda. Gejala otonom adalah hal-hal yang biasanya bersifat otomatis seperti buang air kecil/besar yang tiba-tiba tidak dapat dikontrol. 

Gejala lain yang dapat dirasakan seperti nyeri kepala serasa didalam, penurunan kesadaran seperti pingsan atau tidak respon komunikasi, vertigo. Sebenarnya semua gejala tersebut dapat ditemui pada gangguan saraf apapun, namun stroke memiliki ciri khas utama yaitu timbulnya gejala yang mendadak pada salah satu sisi.

Apabila ada orang yang kita kenal mengalami gejala seperti disebutkan tadi dan anda mencurigai stroke, segeralah berobat ke Instalasi Gawat Darurat (IGD). 

Penanganan yang cepat sangatlah penting untuk mencegah disabilitas dan kematian akibat stroke. Yang terbaik adalah maksimal 4,5 jam sejak mengalami gejala sudah mendapat terapi reperfusi. Untuk menegakkan diagnosis di rumah sakit akan dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan lab darah, dan radiologi seperti CT scan ataupun MRI kepala. 

Selama pengobatan serangan stroke, pasien akan di rawat inap untuk pemantauan, mendapat pemeriksaan lebih lanjut, dan mengonsumsi obat obatan. Sesudah rawat inap pun, pasien perlu tetap rutin mengonsumsi obat hariannya, kontrol rutin ke dokter, dan juga melakukan terapi rehabilitasi untuk meningkatkan kemampuan yang menurun karena stroke.

Saya pribadi memiliki riwayat keluarga penderita stroke sehingga saya sejak dini mengurangi konsumsi makanan asin, santan, lemak (meskipun saya suka nasi padang), dan mulai rutin berolahraga. Ketakutan terbesar saya bukanlah kematian namun hidup tapi tidak dapat melakukan apa-apa. Tetapi tidak perlu kita takut, kita tetap lakukan bagian kita untuk berusaha hidup sehat, selebihnya Tuhan lah yang akan mengatur. Tetap bersyukur dalam segala keadaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun