Mohon tunggu...
Edward Simanungkalit
Edward Simanungkalit Mohon Tunggu... -

Selama ini terus belajar menulis yang dimulai sejak tahun 1993 hingga sekarang. Belakangan belajar menulis buku dan telah berhasil menulis buku: "ORANG TOBA: Asal-usul, Jatidiri, dan Mitos Sianjur Mulamula" (2015). Aktivitas menulis ini didasari satu keyakinan bahwa "kebenaran itu memerdekakan". Ternyata belajar itu tak ada hentinya, karena belajar di Sekolah Kehidupan tak ada habis-habisnya. All Truth is God's Truth.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menelisik Populasi Etnis Toba dengan Genetika

2 April 2016   06:24 Diperbarui: 10 Juni 2016   01:05 1491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Mark Lipson dan kawan-kawan (2014)

Senada dengan penelitian Tatiana M. Karafet (et al. 2010) tadi, maka Mark Lipson et al.  (2014), dari MIT – Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat, dalam jurnalnya: "New  statistical  genetic methods for elucidating the history and evolution of human populations”, melakukan analisa terhadap Y-DNA Toba dan lain-lain untuk menelusuri asal-usulnya sebagai berikut:

[caption caption="Mark Lipson et al. (2014): http://www.nature.com/ncomms/2014/140819/ncomms5689/fig_tab/ncomms5689_F2.html"]

[/caption] Mark Lipson et al. (2014), yang pengelompokannya berdasarkan rumpun bahasa, menjelaskan bahwa  garis besar komposisi Y-DNA Toba: Austronesia, Austroasiatik, dan Negrito. Mereka bermigrasi dan memasuki pulau Sumatera dari pantai Timur. Penutur Austroasiatik yang sampai ke Sumatera adalah keturunan suku H’Tin dari Thailand kemudian bercampur dengan penutur Austronesia di Asia Daratan. Baru campurannya bermigrasi ke Asia Tenggara bagian Barat dan mereka berbahasa Austronesia (Lipson, 2014:85-86).

 

Lian Deng dan kawan-kawan (2015)


Lian Deng et al. (2015), dalam papernya: “Dissecting the genetic structure and admixture of four geographical Malay populations” melakukan analisa DNA lagi dengan menggunakan teknologi yang lebih maju seperti Mark Lipson et al. (2014) di atas. Adapun hasil penelitian mereka yang dilakukan tahun 2015 lalu dapat dilihat hasilnya sebagai berikut:

[caption caption=" Lian Deng et al. (2015): http://www.nature.com"]

[/caption] Berdasarkan hasil penelitian Lian Deng et al. (2015) di atas tampak lebih jelas gambaran Y-DNA Toba dengan kode ID-TB yang terdiri dari: Oceanian, East Asian, Southeast Asian 1, Southeast Asian 2, Negrito, South Asian, Central Asian, European, dan African. Di sini Lian Deng et al. (2015) terlihat membagi DNA tersebut berdasarkan wilayah geografis. Dari gambar di atas terlihat bahwa Y-DNA Toba dominan dari Asia terutama ras Mongoloid.

 

Menyingkap DNA Toba Lebih Jauh

            Y-DNA Toba dapat dibagi ke dalam 3 macam ras sesuai dengan periode migrasi yang terjadi ke Negeri Toba/Toba Na Sae, yaitu: (1) K-M526*; (2) O-P201*, O-P203, O-M95*, dan O-M110; (3) R-M124.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun