Tulisan ini bukan tulisan saya, namun merupakan tulisan Lucky Mamusung.Tulisan beliau dimuat di majalah AOC edisi Januari - Februari 2009.
Walaupun tulisan ini bukan tulisan saya, namun tulisan ini mewakili opini saya pribadi, dan masih relevan untuk membahas kondisi Gaza saat ini.
Menonton dan membaca pemberitaan media-media Indonesia tentang agresi Israel bikin miris hati, bagaimana pemberitaan begitu memihak (dari sumber Aljazeera) tentang betapa brutalnya Israel, tanpa melihat peristiwa yang sebenarnya.
Jumlah korban yang dibesar-besarkan oleh media, tanpa diberitahu bahwa sebenarnya hanya seperlima dari jumlah itu yang benar-benar orang sipil Palestina. Sebagian besar dari korban itu adalah militan Hamas.
Media negeri kita tidak memberitahu bahwa justru pemerintah Palestina setengah mendukung serangan terhadap Hamas oleh Israel, karena Hamas adalah musuh politik penguasa (Fatah) yang terus membuat negeri itu bergolak.
Media negeri kita tidak memberitahu, bahwa Hamas melakukan serangan lebih dahulu tanpa ultimatum dengan roket jarak menengah, dengan sengaja menghajar target-target sipil, seperti taman kanak-kanak, sekolah, dan perumahan. Sementara Israel hanya membalas fokus pada target-target militer.
Media kita tidak mengambil sisi Israel sendiri, kemurkaan media Israel, bagaimana Hamas mengincar target sipil setelah itu berlindung di balik sipil, saudara-saudaranya sendiri. Sebuah kejahatan dobel terhadap kemanusiaan.
Media kita mengabarkan betapa brutalnya Israel, tidak memberitahu bahwa sedang terjadi perang di sana, bukan aksi individual Israel. Hamas memulai dahulu, Israel membalas, Hamas membalas, dan begitu seterusnya.
Media kita tidak meliput korban sipil yang berjatuhan di kota-kota Israel seperti pusat Tel-Aviv, Ashkelon, Kiryat Malachi, Bersheba, dan Ashdod. Semua fokus berlebihan ke arah satu kota Palestina: Gaza.
Kita tidak diberitahu Hamas menghujani Israel lebih dahulu dengan 180 roket ke ratusan sasaran sipil. Sementara Israel hanya membalas dengan serangan pesawat (agar sasaran lebih akurat) pada puluhan instansi militer Hamas.