Denpasar – Kelompok wanita usaha yang bergerak dalam produksi kerupuk tradisional kini mengambil langkah inovatif untuk mengatasi kendala klasik dalam proses pengeringan produk. Selama ini, mereka masih mengandalkan sinar matahari, yang kerap menimbulkan masalah ketika cuaca mendung atau hujan. Dampaknya, waktu produksi menjadi tidak menentu, kualitas kerupuk tidak konsisten, dan risiko kerugian meningkat akibat produk yang kurang kering atau terkontaminasi.
Metode pengeringan manual yang digunakan juga membutuhkan pengawasan intensif. Para pelaku usaha harus terus memantau kerupuk selama berjam-jam demi memastikan hasil optimal. Akibatnya, waktu untuk kegiatan produksi lain menjadi terbatas. Tidak jarang, hasil yang kurang sempurna membuat kerupuk menjadi lembek atau terlalu keras, sehingga mengurangi daya tariknya di pasaran.
Melihat tantangan tersebut, kelompok wanita usaha ini menggandeng tim pendamping untuk menghadirkan alat pengering kerupuk berbasis Internet of Things (IoT). Perangkat ini dirancang mampu mengatur suhu dan kelembaban secara otomatis, sehingga proses pengeringan dapat berlangsung cepat, efisien, dan menghasilkan kualitas produk yang lebih terjaga.
Menurut Ibu Komang Sulastri, salah satu anggota kelompok wanita usaha, inovasi ini menjadi angin segar bagi para produsen kerupuk tradisional. “Selama ini kami khawatir saat musim hujan, karena kerupuk sulit kering dan produksinya terhambat. Dengan alat ini, kami bisa mengeringkan kerupuk kapan saja tanpa takut cuaca,” ujarnya.
Dengan teknologi ini, ketergantungan pada cuaca dapat ditekan, penggunaan energi lebih optimal, dan daya saing produk di pasar meningkat. Alat ini juga berfungsi sebagai pengering alternatif ketika cuaca hujan, sehingga produksi kerupuk dapat berjalan tanpa hambatan. Inovasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi pelaku usaha kecil lainnya untuk memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan produktivitas, sekaligus mempertahankan cita rasa tradisional kerupuk yang tetap digemari masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI