Mohon tunggu...
Eduardus Fromotius Lebe
Eduardus Fromotius Lebe Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan Konsultan Skripsi

Menulis itu mengadministrasikan pikiran secara sistematis, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Para Menteri Promosi Diri lewat Karya, Tak Apalah!

11 November 2021   15:52 Diperbarui: 17 November 2021   13:53 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Maruf Amin memperkenalkan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju pada Rabu (23/10/2019).| Sumber: Wahyu Putro A via Kompas.com

Politisi tanpa ambisi itu omong kosong. Sebab, naluri politik seyogyanya adalah ambisi merebut kekuasaan. Mengkonsolidasikan, menggerakkan dan meyakinkan publik untuk meraih dukungan. Itulah mekanisme kerja para politisi.

Politik itu tidak kotor, yang kotor itu aktor politik. Politik hanyalah cara untuk memperoleh kekuasaan sebagai amanat dari Undang-Undang Dasar (UUD). Satu-satunya cara agar dapat menjadi pemimpin seperti presiden, gubernur, bupati atau wali kota adalah melalui politik. Tujuan politik adalah membangun kekuasaan guna untuk mengatur dan menjalankan sebuah pemerintahan. 

Seorang menteri walaupun dipilih oleh presiden atau perdana menteri, memegang jabatan politik. Sekalian pos menteri di isi oleh seorang menteri dari kalangan profesional tetaplah merupakan jabatan politik. 

Tidak ada yang salah dengan menteri sebagai jabatan politik. Namun, seringkali aktivitas dalam memimpin kementerian disalahgunakan untuk kepentingan politik kelompok tertentu.

Dalam menjalankan tugas sebagai menteri, profesionalitas dan kapabilitas sangatlah penting. Sebagai pembantu presiden misalnya, para menteri harus mampu melaksanakan tugas sesuai dengan visi misi presiden. 

Banyak kalangan menilai bahwa walaupun jabatan menteri sebagai jabatan politik, namun para menteri yang dipilih presiden harus memiliki latar belakang yang memahami pos kementerian yang dipimpinnya.

Kinerja menteri yang baik tentu berdampak positif bagi suatu pemerintahan. Memahami tupoksi kerja kementerian merupakan bagian dari kecakapan yang dimiliki oleh seorang menteri. 

Seorang menteri harus tunduk pada keputusan dan perintah seorang presiden. Sebab, seperti di Indonesia, presiden memiliki hak prerogatif penuh untuk memilih dan memberhentikan seorang menteri.

Para menteri Indonesia Maju (sumber: tribunnews.com)
Para menteri Indonesia Maju (sumber: tribunnews.com)

Problematika Kementerian dalam Sistem Presidensil Multi-partai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun