Mohon tunggu...
Eduardus Fromotius Lebe
Eduardus Fromotius Lebe Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan Konsultan Skripsi

Menulis itu mengadministrasikan pikiran secara sistematis, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Buah dari Kekerasan adalah Kekerasan dan Rasa Takut, Sama-sama Berbahaya

12 Oktober 2021   12:10 Diperbarui: 12 Oktober 2021   17:23 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kasus Kekerasan (sumber: fajarbali.co.id)

Oleh. Eduardus Fromotius Lebe

(Penulis, Konsultan Skripsi dan Dosen)

Masyarakat Kecamatan So'a, Kabupaten Ngada, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dikejutkan dengan adanya peristiwa naas yang menimpa salah satu pelajar. 

Berdasarkan laporan dari berbagai media lokal telah terjadi kekerasan yang berujung pada kematian seorang pelajar. Pelaku adalah teman korban di salah satu sekolah menengah kejuruan di kecamatan So'a.

Yang mengejutkan lagi bahwa kekerasan tersebut terjadi karena hal sepele. 

Berdasarkan laporan, pelaku marah lantaran korban masukan garam kedalam mulutnya saat tidur. Pelaku bangun dan langsung memukul korban hingga korban kehilangan nyawa. 

Ada banyak informasi yang masuk, namun bagi penulis kronologis peristiwa tersebut tidaklah penting. Yang pasti telah terjadi kekerasan di kalangan pelajar.

Kekerasan di kalangan pelajar seperti mengulangi cerita lama dengan berganti peran. Kekerasan di kalangan pelajar, oleh sebagian kalangan dianggap sebagai kenakalan remaja. Padahal, kasus kekerasan di kalangan pelajar seringkali berujung maut.

Ironisnya, kasus kekerasan dikalangan pelajar dianggap sebagai fenomena biasa dan bukan tanggung jawab dari sistem pendidikan. Dalam artian bahwa kekerasan terjadi bukan karena kegagalan dari proses pendidikan. Betulkah demikian? Lalu bagaimana peran pendidikan dalam mengatasi kekerasan ini?

Jika diuraikan secara detail banyak faktor yang melatarbelakangi terjadinya kekerasan di kalangan pelajar. Kekerasan yang terjadi di kalangan pelajar secara masif menunjukkan indikasi ada sistem yang gagal. Sehingga bukan lagi bicara kasus, namun perbaikan akan sistem yang dibentuk baik dilingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun