Mohon tunggu...
Edrida Pulungan
Edrida Pulungan Mohon Tunggu... penulis, penikmat travelling dan public speaker

Penulis lifestyle, film, sastra, ekonomi kreatif Perempuan ,Pemuda, Lingkungan dan Hubungan Luar Negeri Pendiri Lentera Pustaka Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

(FIKSICINTA) Melukis Puisi di Peron

19 Februari 2014   18:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:40 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hati kami beradu dengan suara gerbong kereta yang melewati peron,
Suara gemuruh riuh tidak mampu menghentikan denyut, degup rasa bahagia.
Ya, kami terpilih menjadi pasangan pujangga yang akhirnya meneguk manisnya madu dari sari pati kata
Oh kata apakah sudah berubah menjadi kuda pelana?

Berlari mengantarkan kami ke panggung karpet merah

Dan tepukan tangan membahana dan mata berbinar mereka

Yang menyimpan kagum di bilik hatinya
**

Akh..February yang indah..
Aku dan kamu dua insan pengelana
yang beradu kata menebus makna
Aku merasa damai saat kita beradu rasa dan asa

Seolah membelai-belai rasa dan menyapa bahagia agar selalu menghadirkan wajahnya
Melukismu dengan puisi di panggung karya

dengan temaram malam

dan lilin yang memancar fijar-fijar rasa

**
Aku genggam jemarimu yang menari
Dari goresan tinta hitam di kertas putih buram,
Melukis puisi di peron

Mengirimkannya pada hatimu yang berpenghulu
Sayang aku tak bisa berikan kamu seribu puisi lagi
Karena engkaulah bait

yang selalu ingin kulengkapi

Sepanjang hidupku.



Pagi yang seksi, Selasar Art, Paris Van Java 11

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun