Hati kami beradu dengan suara gerbong kereta yang melewati peron,
Suara gemuruh riuh tidak mampu menghentikan denyut, degup rasa bahagia.
Ya, kami terpilih menjadi pasangan pujangga yang akhirnya meneguk manisnya madu dari sari pati kata
Oh kata apakah sudah berubah menjadi kuda pelana?
Berlari mengantarkan kami ke panggung karpet merah
Dan tepukan tangan membahana dan mata berbinar mereka
Yang menyimpan kagum di bilik hatinya
**
Akh..February yang indah..
Aku dan kamu dua insan pengelana
yang beradu kata menebus makna
Aku merasa damai saat kita beradu rasa dan asa
Seolah membelai-belai rasa dan menyapa bahagia agar selalu menghadirkan wajahnya
Melukismu dengan puisi di panggung karya
dengan temaram malam
dan lilin yang memancar fijar-fijar rasa
**
Aku genggam jemarimu yang menari
Dari goresan tinta hitam di kertas putih buram,
Melukis puisi di peron
Mengirimkannya pada hatimu yang berpenghulu
Sayang aku tak bisa berikan kamu seribu puisi lagi
Karena engkaulah bait
yang selalu ingin kulengkapi
Sepanjang hidupku.
Pagi yang seksi, Selasar Art, Paris Van Java 11
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI