Mohon tunggu...
Edi Kusumawati
Edi Kusumawati Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Ibu dari dua orang putra yang bangga dengan profesinya sebagai ibu rumah tangga. Tulisan yang lain dapat disimak di http://edikusumawati.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mimpi Saya tentang DAN (Dongeng Anak Nusantara), Mimpi Paling Indonesia

19 Mei 2011   05:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:28 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau ditanya apa sih sebenarnya yang paling Indonesia di mata saya? Saya sendiri juga bingung untuk menjawabnya. Karena menurut saya memang batasannya terlalu luas untuk dijabarkan.  Semua orang bisa menginterpretasikan secara berbeda tentang apa yang dimaksud dengan "paling Indonesia". Semua tergantung dari kacamata masing-masing. Bisa dilihat dari sudut pandang sosial budaya, ekonomi, hukum, politik, bahasa, adat-istiadat, dan masih banyak lagi.  Saya sendiri cenderung melihatnya dari sisi sosial budayanya. Mungkin hal ini karena sesuai dengan latar belakang pendidikan yang pernah saya tempuh kali ya hehehe... Bicara tentang apa yang paling Indonesia saat ini dimata saya. Jawabannya adalah tak lain dan  tak bukan adalah web site DAN (Dongeng Anak Nusantara). Kenapa bisa demikian, ya karena saat ini saya memang sedang ikut berkecimpung di web site DAN itu. Maksudnya sekalian promosi gitu lho hehehe...Padahal tanpa saya promosiin juga, ternyata visitor-nya lumayan banyak lho untuk ukuran DAN yang belum lama diluncurkan. Kalau nggak salah sih sudah tembus di angka 35851 visitor. Web DAN sendiri muncul karena ada rasa kepedulian diantara beberapa kompasianer yang waktu itu menyelenggarakan event PARADOKS (Parade Dongeng Anak Kompasiana). Bermula dari rasa keprihatinan seorang Arrayanov yang melihat adanya pengklaiman dongeng nusantara oleh Malaysia, maka akhirnya event PARADOKS terselenggara.  Bagaimana beliau tidak prihatin jika melihat Dongeng Maling Kundang diakui sebagai  milik Malaysia? Saya saja kalau tahu juga akan geram, tapi apakah hanya sebatas prihatin dan geram saja hal itu akan dibiarkan begitu saja.  Tentu tidak! Karena itulah akhirnya dengan mengumpulkan beberapa Kompasianer yang seide dengan beliau, ajang PARADOKS akhirnya digelar pada tanggal 23-24 April 2011 yang lalu. Walaupun hanya berlangsung satu hari atau 24 jam saja, PARADOKS sendiri saya nilai sangat sukses dalam pelaksanaannya.  Terhitung ada sekitar 187 judul dongeng dan legenda yang berhasil dipostingkan ke Kompasiana oleh 141 peserta hanya dalam waktu sehari. Bahkan 5 diantaranya berhasil nangkring diposisi terhormat alias HL Sehari 5 HL? Luar biasa bukan? Sangat jarang bahkan selama saya menyandang predikat Kompasianer, belum pernah saya menyaksikan hal yang seperti itu. Ajang PARADOKS sendiri dimulai dengan "menjaring" kompasianer yang berminat untuk mengirimkan dongengnya di perhelatan akbar itu. Caranya dengan mengirimkan ajakan ke inbox beberapa Kompasianer termasuk saya, sekitar 3 mingguan sebelum acara dimulai. Saya sendiri awalnya tidak tertarik dengan adanya "surat cinta" dari admin PARADOKS itu. Mendongeng, bagaimana bisa? Dongeng kan termasuk didalam kancah fiksi, dan saya menyadari betul kemampuan saya dalam menulis fiksi. Menurut saya sulit lho menulis fiksi itu! Apalagi ini dalam bentuk dongeng yang khusus diperuntukkan bagi anak-anak usia 3-12 tahun. Apakah saya mampu? Itu pertanyaan yang pertama kali muncul. Karena itu "surat cinta" dari admin PARADOKS waktu itu saya jawab dengan "tidak bisa!". Eh..dasar adminnya tidak kurang akal, jawaban saya tadi malah ditanggapi dengan balasan kira-kira begini "saya saja juga tidak bisa mbak, tapi dicoba dulu lho mbak!". Halaah...jawaban admin itu malah bikin saya tertantang. Akhirnya setelah berpikir satu-dua hari, dengan bermodalkan nekad saya pun memutuskan ikut sebagai penggembira di ajang PARADOKS waktu itu. Apalagi waktu yang ditawarkan untuk menuliskan dongeng saya rasa cukup, sekitar 3 mingguanlah. Selanjutnya admin memfasilitasi peserta yang sudah mendaftar ke dalam grup FB DAN. Nah di grup FB DAN inilah saya menemukan banyak sekali teman baru. Setiap hari admin grup FB DAN selalu meng-update berita terbaru seputar pelaksanaan PARADOKS, entah itu berupa penambahan jumlah peserta, penambahan judul dongeng, ataupun sekedar update status dari para adminnya. Semua ditanggapi dengan suka cita dan juga banyolan oleh para anggota grup dalam komennya, termasuk saya. Saya masih ingat betul dengan sapaan "sOOndOOl" (huruf 'o' sengaja ditulis dengan huruf besar hahaha), yang biasa digunakan oleh anggota grup yang waktu itu terinspirasi dari kasusnya seorang koruptor cantik yang fotonya begitu "nyOOndOOl" hahaha... Belum lagi dengan kata-kata "semangka segede belanga", "pisang" atau "mentimun, yang sangat lazim kami gunakan untuk becandaan setiap ngeronda di grup DAN.  Pokoknya kalau ingat ngeronda dengan adminnya grup FB DAN, seru deh! Rasanya pengin ngakak terus. Habis adminnya memang lucu-lucu sih! Pas hari H-nya PARADOKS digelar, admin grup FB DAN ini begitu sibuk membagikan link-link para pendongeng yang telah berhasil diposting ke Kompasiana untuk bisa ditanggapi oleh para anggota yang lain. Ada mungkin dua harian para admin ini begadang siang malam demi suksesnya pelaksanaan PARADOKS. Dan terbukti memang ajang ini sangat sukses, bahkan gaungnya pun sampai sekarang masih terdengar. Saya sendiri sangat salut dengan kekompakan admin dan para anggotanya. Selang dua atau tiga hari kemudian setelah ajang PARADOKS digelar, dengan berbagai pertimbangan admin pun "terpaksa" menutup grup FB DAN. Tentu saja hal ini ditanggapi dengan  komentar yang beragam dari anggota yang menurut saya mayoritas keberatan akan penutupan grup itu. Bagaimana tidak, selama hampir tiga minggu kami berbagi cerita, tawa dan canda di grup itu. Siang malam kami ngeronda bersama-sama di pos grup FB DAN, dan akhirnya harus ditutup pos-nya? Oh, tidak!! Di grup itu kami sudah merasa menjadi satu kesatuan, satu tujuan dan kami juga sudah merasa seperti saudara dan keluarga. Walaupun itu di dunia maya, tapi rasanya seperti nyata. Kebersamaanlah yang mungkin menyatukan kami. Kami tak pernah mempedulikan jarak yang terbentang diantara kami. Antara kami dan admin rasanya tidak ada jarak, padahal kami dipisahkan oleh kota, pulau, bahkan negara. Pokoknya mirip sekali bis AKAP (antar kota antar propinsi) deh! Bahkan saking akrabnya kami tidak sungkan-sungkan untuk berbagi e-mail atau nomer handphone, mengingat ada beberapa teman yang membuat dongeng secara kolaborasi. Kami juga tak pernah mempedulikan pulsa telepon yang mungkin tiba-tiba membengkak.  Semua hanya atas dasar kepercayaan dan kebersamaan. Semua karena satu tujuan, satu cita-cita yaitu demi anak-anak Indonesia. Kalau ingat itu dulu, saya ingin nangis deh! Beneran, nangis bombai bila perlu. Ahh...lebay... Tapi beneran koq, saya nangis waktu itu. Saya sudah membayangkan akan kehilangan saudara-saudara saya, keluarga baru saya yang selama itu menghiasi hari-hari saya. Lebay lagi...aihhh biarin!! Sekitar satu minggu setelah penutupan grup itu, ternyata apa yang saya bayangkan tidak terbukti. Saya kembali menemukan keluarga saya yang rasa-rasanya telah hilang selama satu mingguan. Ternyata admin DAN punya kejutan besar! Mereka ternyata telah mengupayakan suatu wadah yang lebih elite menurut saya, yaitu web site DAN. Ya akhirnya "rumah baru" kami ya web DAN ini. Selain penuh warna, "rumah baru" kami itu juga jauh lebih mewah dibandingkan rumah lama kami di grup FB DAN. Saya sendiri kurang tahu pasti, siapa yang telah membuat web DAN yang menurut saya sangat keren itu. Denger-denger sih orangnya ganteng kayak fotomodel gitu hehehe... Yang pasti sih semua ini bisa terjadi berkat kerja keras para admin/pengelola web ini yang senantiasa ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anak Indonesia. Dengan adanya web ini, seluruh dongeng yang dulu sempat diposting di Kompasiana dikumpulkan kembali di dalam satu wadah agar tidak ada lagi orang lain yang seenaknya memindahkan dongeng-dongeng itu ke dalam web pribadinya. Menurut informasi ada lho beberapa dongeng yang dipindahkan ke web-web pribadi tanpa seijin dari penulis, termasuk dongeng saya salah satunya yang waktu itu diangkut ke salah satu web pribadi orang lain yang sama sekali tidak saya kenal. Jangankan minta ijin, kulonuwun juga tidak! Untungnya cepat ketahuan oleh admin-nya DAN. Dan begitu disomasi, postingan dongeng DAN yang ada di webnya langsung dihapus. Saya sendiri pada awalnya hanyalah kontributor di web itu karena ada beberapa dongeng yang kebetulan saya tulis di web itu. Tapi atas pertimbangan apa saya sendiri juga kurang tahu, tiba-tiba saja saya ditawari untuk bantu-bantu di web itu. Maka sejak saat itu saya jadi deh  gabung di web itu. Lumayanlah nambah ilmu, saya khan orangnya agak gaptek terhadap hal-hal yang berbau web gitu hehehe.... Nah sepanjang pengamatan saya, DAN adalah suatu web site yang menurut saya paling Indonesia.  Beneran koq! Coba aja lihat tampilannya, sangat Indonesia sekali bukan? Berlatar belakang peta kepulauan Indonesia dengan warna senada bendera negara kita yaitu merah putih, sungguh Indonesia sekali menurut saya. Belum lagi gambar depannya, deretan anak-anak Indonesia dengan mengenakan aneka macam baju daerah, menggambarkan betapa sungguh beragamnya kekayaan Indonesia itu.

Ini baru tampilan depannya. Begitu kita masuk ke dalam web site DAN ini, wow...sungguh menakjubkan! Lihatlah, ada logo Kompasiana di dalamnya. Ini artinya web ini didukung penuh oleh Kompasiana sebagai cikal bakal terbentuknya web DAN ini.  Di dalam web itu juga tampak bahwa setiap dongeng dari peserta PARADOKS sudah dibedakan ke dalam beberapa kategori, misalnya dongeng klasik, dongeng modern, dongeng yang dianggap headline, terekomendasi, dan highlight. Semua kategori itu tentu saja berdasarkan pertimbangan admin/pengelola web. Sebagai daya tarik, tentu saja setiap dongeng masing-masing dilengkapi dengan gambar ilustrasi yang sesuai dengan judul dari dongeng yang bersangkutan. Selain itu sebagai kejutan yang tak kalah menariknya, pengelola web juga telah membuat dongeng secara audio. Hal ini bisa terselenggara atas kerja sama yang baik dengan Kampus STIKOM Bandung.  Nggak percaya? Lihat aja logo STIKOM Bandung yang ada diatas logo Kompasiana? Tak tanggung-tanggung bahkan yang saya dengar, Rektor STIKOM turun langsung lho memback-up web ini. Tentu saja belum semua dongeng dibuatkan audionya,  satu persatulah mengingat banyaknya dongeng yang ada serta keterbatasan tenaga. Di dongeng audio ini,  dongeng  yang tadinya visual diubah sedemikian rupa dengan karakter suara orang yang berbeda sesuai dengan tokoh yang diperankan dalam dongeng itu. Selain itu juga dilengkapi dengan ilustrasi musik yang sangat keren lho! Pokoknya mirip bikinan luar negeri deh! Padahal yang membuat semuanya adalah  orang-orang Indonesia.  Kalau nggak percaya, coba aja dengarkan dongeng audio "Jembatan Ratapan Ibu", ilustrasinya itu lho...keren sekali! Ada suara alat musik daerah Padang gitu! Jadi  sekarang ini kita bisa tinggal pilih, mau dongeng yang visual atau yang audio. Pokoknya tinggal klik, beres deh! Belum lagi rasa terkejut kami dengan adanya dongeng audio di web ini, belum lama ini kami juga dibuat takjub dengan kemunculan dongeng dari web ini di situs youtube. Wah keren bukan, dongeng nusantara go internasional. Yes! Kalau Cinderella saja bisa mendunia, mengapa Timun Emas, Bawang Merah-Bawang Putih tidak? Semua tergantung dari bagaimana kerja keras kita  agar itu bisa terjadi bukan? Nah salah satu cara ya upload dongeng nusantara ke youtube! Dan itu telah dilakukan oleh admin DAN lho! Lagipula menurut saya, dongeng nusantara memiliki nilai  lebih daripada dongeng manca negara macam Cinderella itu. Coba aja bandingkan! Dongeng nusantara selalu mengandung nilai-nilai kehidupan. Selalu ada petuah bijak yang bisa diambil dari dongeng nusantara. Dan ini sangat berguna bagi pembentukan karakter anak-anak Indonesia. HTML Melihat dongeng di web DAN ini nongkrong di youtube bagi saya adalah mimpi, tapi nyata. Bahkan mimpi saya pun juga akan semakin nyata dengan akan dibukukannya dongeng-dongeng yang ada di web DAN oleh penerbit yang sangat ternama di Indonesia. Wow...benar-benar amazing! Dari yang awalnya hanya modal nekad seperti saya akhirnya akan melihat nama penulis tercantum di suatu buku. Oh, my God! Nggak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata. Dan ternyata kerja keras admin DAN tidak akan berhenti sampai disini saja. Masih ada kejutan yang lain dari admin DAN. Denger-denger sih dongeng di web DAN juga akan dibuatkan CD lho! Kalau itu benar pasti seneng deh ibu guru TK yang kemarin menuliskan message di inbox FB saya. Ceritanya kemarin saya dapat message dari seorang guru TK di Jogja. Ibu guru itu menyatakan terimakasihnya karena sudah dapat mendengarkan dongeng audio di DAN. Nah tak lupa ibu guru tadi juga menanyakan, kapan sekiranya dongeng-dongeng yang ada di web itu dibikin CD/kasetnya. Kalau ada ibu guru tadi ingin memesannya untuk keperluan di sekolahnya. Pesan dari guru tadi sempat pula saya ungkapkan ke admin DAN, ternyata ditanggapi secara serius. Kemungkinan besar sih jadi dibuatkan CD/kasetnya. Tapi ya bertahaplah, yang penting buku dulu kelar baru deh melangkap ke CD hehehe... Seandainya ada investor atau semacam produser gitu mungkin akan lain ceritanya. Keinginan ibu guru tadi pasti bisa segera terwujud. Jadi kita tunggu saja siapa produser yang mau mendanai pembuatan CD DAN. Atau malah dari pihak Telkomsel mungkin, siapa tahu khan? Bagaimana bapak-bapak/ibu-ibu yang dari Telkomsel, apakah anda berminat? Hehehe....malah nantang saya! Itu baru satu guru TK lho yang menyatakan keinginannya untuk memiliki CD DAN. Bayangkan saja, ada berapa banyak guru di Indonesia, ada berapa banyak pula sekolah di Indonesia. Kalau semua menghendaki dongeng DAN dalam bentuk CD, apa nggak banyak tuh? Halaah...mimpi! Biarin tho, selama mimpi masih belum dilarang di negeri ini mari kita sama-sama bermimpi. hahaha... Bahkan saya akan bermimpi yang lebih jauh lagi, mengkhayal sih tepatnya hehehe.... Seandainya saja dongeng di web DAN dibuatkan semacam sinetron atau film di televisi. Apa nggak keren tuh? Pasti nanti eranya Cerita Anak yang dulu pernah ada di televisi, macam Sanggar Legenda atau Sanggar Cerita bisa saja terjadi. Why not? Lagipula saat ini sinetron atau film tentang dongeng anak di televisi khan tidak ada. Karena itu peluang sebenarnya masih terbuka lebar. Tapi ya itu, ada nggak produser yang mau mewujudkannya? Jadi, ayo-ayo para produser film atau sinetron di negeri ini, silakan lho kalau berminat! Silakan menghubungi para admin di web DAN hehehe... Ini mah namanya khayalan tingkat tinggi. Biarin! Namanya juga mengkhayal, bebas mau mengkhayal sampai mana. [caption id="" align="aligncenter" width="216" caption="Ahh..betapa nikmatnya tidur itu, dengan tidur saya bisa bermimpi (gambar dari google)."][/caption] Saya cuma mau mengutip lirik dari lagu "Laskar Pelangi"....mimpi adalah kunci, untuk kita menaklukkan dunia.... Jadi mari kita taklukkan dunia, wujudkan mimpi-mimpi kita menjadi nyata. Setiap orang boleh bermimpi, masalah berhasil atau tidaknya tergantung berapa besar kita mempercayainya atau lebih tepatnya seberapa besar kita berusaha untuk mewujudkannya. Dan bersama DAN (Dongeng Anak Nusantara), saya ingin mewujudkan mimpi itu.  Dan berlahan tapi pasti, mimpi itu sedikit demi sedikit tampaknya mulai terwujud. Mimpi agar dongeng nusantara go internasional. Mimpi agar anak-anak Indonesia berkarakter kuat, tangguh dalam menghadapi tantangan dan mempunyai mental baja. Semua itu dapat terwujud berkat kerja keras para admin DAN. Untuk itu saya menghaturkan banyak terima kasih. Terima kasih yang tak terhingga  untuk para admin DAN. Terima kasih atas kebersamaan dan kekompakannya selama ini. Terima kasih telah mau menerima saya di "rumah mewah" ini. Terima kasih juga untuk para pendongeng Indonesia. Bersama anda semua, saya yakin bisa! Salam Kompak Selalu Dongeng Anak Nusantara

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun