Mohon tunggu...
Jan Bestari
Jan Bestari Mohon Tunggu... Lainnya - Merayakan setiap langkah perjalanan

Refleksi kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Catatan Perjalanan Sang Kapten (4. Poliglot Letnan Arthur)

25 Januari 2022   20:00 Diperbarui: 25 Januari 2022   20:04 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dibuat sendiri menggunakan pictsart app

“Hindia Belanda,” aku menyodorkan kalimat singkat. Wajah Arthur sepertinya langsung bersemangat dan langsung menjawab. Walaupun sorot matanya tampak dingin tetapi masih dapat ditutupi oleh kecerdasannya.

“Bristol, Tanjung Harapan Afrika, Gujarat India, Pantai Barat Sumatera, Selat Sunda dan akhir tujuan rute kita Batavia” sambil tampak matanya yang berwarna biru kehijauan berbinar-binar menjelaskan rute pelayaran yang biasanya dilakukan oleh setiap kapal layar, dan sampai kata Batavia Arthur sepertinya tidak bisa menahan antusiasnya yang seperti berapi-api.

Dari bacaan yang pernah kubaca bahwa berlayar dari benua Eropa yang beriklim 4 musim ke benua timur yang hangat pasti akan melewati berbagai halangan. Seperti masalah waktu yang sangat panjang. Tidak jarang perjalanan menjadi lebih lama, bisa mencapai 1 tahun penuh, dikarenakan ganasnya ombak samudra serta perompak yang kapan saja siap menghadang. 

Beruntung telah ada jalur pelayaran Inggris yang melalui rute Tanjung Harapan, India, Filipina serta ke Pulau Maluku sehingga dapat mempersingkat waktu pelayaran ke Hindia Belanda yang melimpah dengan rempahnya yang sangat laku dan diminati pedagang orang-orang berkulit putih.

“Pulau-pulaunya yang tersebar berisi tanaman rempah dan emas yang melimpah” cerocos Arthur sambil membetulkan rambutnya yang tertiup angin laut. Aku mengangguk-angguk mendengarkan penjelasannya seperti merasakan menemukan orang yang tepat dalam satu tim kerja nantinya.

Biasanya kapal layar hanya mendarat di pelabuhan-pelabuhan yang dirasakan aman dari gangguan perampokan. Tujuan singgah tidak lain hanya untuk menambah perbekalan yang sudah menipis terutama air minum dan bahan makanan bagi awak penumpang kapal. Tetapi akhirnya tetap saja kerjasama, disiplin dan kekompakanlah yang menjadi kata kunci untuk kapal layar sampai ditujuan dengan selamat.

Terlihat Arthur adalah seorang calon kapten kapal potensial masa depan, jika nanti catatan pekerjaan dan rekomendasi yang didapatkannya sangat baik. Pangkat letnannya saat ini pastilah sejalan dengan pengorbanan yang telah dilakukannya selama ini.

Sejalan dengan kecerdasan berbahasa dan gaya komunikasinya yang tampak ramah kepada siapapun, sepertinya ia juga sangat menikmati menjadi pusat perhatian oleh banyak orang-orang disekelilingnya. Seseorang dengan kemampuan istimewa poliglot[1] sangat diperlukan oleh setiap pelaut manapun. Menguasai dan dapat menggunakan beberapa bahasa sekaligus biasanya akan diminta sebagai penterjemah resmi. 

 

Hindia Belanda sebagai wilayah penguasaan Inggris baru sangat kekurangan tenaga penterjemah khusus tersebut. Letnan Arthur nantinya mungkin akan sangat banyak diperbantukan untuk East India Company[2] (EIC) di Batavia. Tugas diantaranya  berkomunikasi dan menterjemahkan dokumen administrasi penting raja-raja di Hindia Belanda sebelum di bawa ke kantor pusat di Buitenzorg.[3]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun