Mohon tunggu...
Eddy SATRIYA
Eddy SATRIYA Mohon Tunggu... -

Kolumnis di berbagai media cetak dan elektronik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mempertahankan Kemenangan

17 Juli 2015   22:27 Diperbarui: 17 Juli 2015   22:27 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah ringkasan kutbah Ied di Mesjid Hasanuddin Madjedie, Banjarmasin, 1 Syawal 1436 H

[caption caption="hasanuddin madjedie"][/caption]

Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar....

Seiring gema takbir, berbondong-bondonglah umat Islam dari berbagai jurusan, kelompok, lapisan masyarakat, partai dan lain-lain meninggalkan rumah mereka menuju Mesjid dan Tanah Lapang tempat diadakannya shalat Ied berjamaah yang diiringi oleh Kutbah Ied yang menjadi kesatuan dengan Shalat Ied tadi. Berbondong-bondongya umat Islam itu sekaligus menandai hari kemenangan bagi sebagian orang.Menang melawan hawa nafsu. Nafsu Syahwat, nafsu makan dan berbagai nafsu lainnya. Hari ini kita menang, namun kemenangan ini perlu diwaspadai, jangan sampai membuat kita lengah.

Baginda Rasullullah Muhammad SAW pernah menjadi muram ketika mendengarkan jawaban pengikutnya ketika ditanyakan suatu ketika nanti setelah berhasil memenangkan tampuk kekuasaan Romawi dan Persia. Singkat cerita, Nabi sangat menekankan agar umatnya jangan lah terlena kemenangan, meski memiliki bala tentara yang sangat besar. Pengikutnya janganlah sampai lengah, jika tidak Perang Hunain akan memberikan cerita berbeda, karena sebagian besar pengikutnya terlalu PD, percaya diri dengan apa yang dimiliki saat itu.

Pada hari kemenangan Idul Fitri kita bergembira menikmati kemenangan. Kemenangan melawan hawa nafsu. Berbagai kemenangan diraih. Pada bulan Ramadhan telah terlihat banyak perubahan. Tempat ibadah, baik mesjid maupun mushalla, ataupun tempat shalat di Mall terlihat lebih ramai dari biasanya. Di beberapa mesjid juga kaum muslimin dan muslimat tampak semangat mengikuti berbagai perhelatan agama, mulai dari mendengarkan ceramah, tadarus, hingga yang menjadi kebudayaan akhir-akhir ini adalah merayakan buka puasa bersama (Bukber). Geliat ibadah juga terlihat dalam banyak hal sepertai banyaknya remaja putri menutupi auratnya, anak2 muda ramai datang ke mesjid, juga bertambahnya semangat bersedekah, infak dan membayarkan berbagai bentuk zakat. Kita juga menyaksikan berbagai acara radio dan TV juga menyesuaikan, bukan hanya mengambil kesempatan untuk meningkatkan rating tapi memang mereka aktif melaksanakan kegiatan shooting mereka terkait ibadah puasa. Kondisi ini diabadikan Allah dalam AlQuran surat atTaubah 25-26. 

لَقَدۡ نَصَرَڪُمُ ٱللَّهُ فِى مَوَاطِنَ ڪَثِيرَةٍ۬‌ۙ وَيَوۡمَ حُنَيۡنٍ‌ۙ إِذۡ أَعۡجَبَتۡڪُمۡ كَثۡرَتُڪُمۡ فَلَمۡ تُغۡنِ عَنڪُمۡ شَيۡـًٔ۬ا وَضَاقَتۡ عَلَيۡڪُمُ ٱلۡأَرۡضُ بِمَا رَحُبَتۡ ثُمَّ وَلَّيۡتُم مُّدۡبِرِينَ (٢٥) ثُمَّ أَنزَلَ ٱللَّهُ سَكِينَتَهُ ۥ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَعَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ وَأَنزَلَ جُنُودً۬ا لَّمۡ تَرَوۡهَا وَعَذَّبَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ‌ۚ وَذَٲلِكَ جَزَآءُ ٱلۡكَـٰفِرِينَ (٢٦)

Sesungguhnya Allah telah menolong kamu [hai para mu’minin] di medan peperangan yang banyak, dan [ingatlah] peperangan Hunain, yaitu di waktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfa’at kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dengan bercerai-berai. (25) Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan bala tentara yang kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada orang-orang yang kafir, dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang yang kafir. (26)

 

Mengukir kemenangan memang sulit, tetapi mempertahankan kemenangan tentulah jauh lebih sulit. Kita sudah sangat mengetahui hal ini, tetapi tetap tidaklah mudah melaksanakannya. 

Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun