Mohon tunggu...
Eddy Roesdiono
Eddy Roesdiono Mohon Tunggu... Guru Bahasa Inggris, Penerjemah, Copywriter, Teacher Trainer -

'S.C'. S for sharing, C for connecting. They leave me with ampler room for more freedom for writing.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tak Perlu Lagi Lomba-lomba Makan

12 Maret 2016   20:22 Diperbarui: 12 Maret 2016   21:22 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sedih dan turut prihatin mendengar kabar lomba makan ayam goreng di sebuah gerai  Kentucky Fried Chicken (KFC) Jakarta menelan korban jiwa. Fredy Y. Jayadi, usia 45 tahun, tewas, diduga tersedak potongan ayam goreng ketika mengikuti lomba berhadiah  Rp 5 milyar itu. Manakala Fredy tersedak, orang-orang hanya mampu melihat ia berjuang mendapatkan nafasnya kembali. Konon korban meregang nyawa sebelum sampai di rumah sakit (www.merdeka.com), 11 Maret 2016.

Tersedak (choking) tak boleh dianggap remeh. Tersedak terjadi karena adanya benda, potongan makanan atau cairan yang menyumbat saluran nafas bagian atas. Kematian bisa menjemput hanya dalam hitungan menit.

Karena saluran makanan adalah juga saluran nafas bagian atas, makan dan bernafas memerlukan sinkronisasi kerja organ-organ pernafasan. Di belakang mulut, terdapat dua bukaan. Yang satu bernama esofagus, yang mengarah ke ke perut. Makanan melintas di jalur ini. Satunya lagi adalah trakea, yang merupakan saluran udara yang mengarah ke paru-paru. Ketika kita menelan makanan, trakea tertutup oleh sebuah bilah yang disebut epiglottis. Bilah inilah yang mencegah agar makanan yang ditelan tak kesasar ke paru-paru.

Kalau ada benda yang kesasar ke saluran nafas, benda ini akan menutup saluran nafas. Benda-benda besar bisa pula macet di dalam trakea. Dan inilah yang menyebabkan orang tersedak. Sedak bisa terjadi karena makanan tidak dikunyah dengan benar, atau berbicara selagi makan yang menyebabkan makanan salah jalur. Penyumbatan saluran nafas oleh benda atau makanan inilah yang menyebabkan kematian.  Pada anak-anak, tersedak bisa terjadi pula karena anak-anak (terutama yang ada pada fase oral, dengan sengaja memasukan benda-benda ke dalam mulut).

Orang yang tersedak mengeluarkan suara tarikan nafas berat, mata melotot dan kedua belah tangan memegang tenggorok. Tangan-tangan yang memegang tenggorok ini menjadi tanda tersedak secara universal.

Adakah tindakan yang bisa orang lakukan untuk menyelamatkan korban tersedak. Ada! Namanya Heimlich Maneuver, yakni bantuan yang diberikan kepada korban tersedak dengan teknik-teknik tertentu. Heimlich Maneuver bisa dipelajari oleh siapa saja. Kalau saja ada orang di antara orang-orang di sekeliling Fredy saat itu yang menguasai teknik Heimlich Maneuver, Fredy masih mungkin diselamatkan.

Saya sendiri sepanjang hidup sudah mengalami lima kali tersedak : tersedak permen coklat, remahan biskuit, remahan permen, dan air mineral! (Ya, air mineral!). Dua dari kejadian tersedak itu nyaris merenggut nyawa saya, beruntung dua-duanya pas di dekat istri yang dengan sigap menolong saya. Kisah dua kali diselematkan istri itu saya tulis di Kompasiana di sini.

Melihat bahayanya tersedak, tak perlu lagi kiranya pebisnis makanan atau siapa saja menyelanggarakan lomba-lomba makan. Makan adalah proses sehari-hari manusiawi  yang harus dijalankan dengan kteraturan dan ritme yang jelas, disesuaikan dengan mekanisme kerja saluran nafas yang juga berfungsi sebagai saluran makanan.

Lomba makan menuntut orang untuk makan dengan ritme yang lebih cepat daripada biasanya, dam menelah potongan makanan lebih besar daripada biasanya yang mungkin mengacaukan harmoni masuknya makanan melewati saluran pernafasan, yang bisa berujung pada penyumbatan saluran nafas yang kemudian menyebabkan kematian. Panitia dan event organizer pada acara lomba makan di KFC itu agaknya tidak menyadari potensi bahaya demikian, ditambah lagi dengan tidak adanya orang-orang di sekeliling korban yang memahami teknik Heimlich Maneuver.

Itulah sebabnya, saya tidak pernah tertarik ikut lomba-lomba makan, dan tidak pula mengizinkan orang-orang yang saya cintai untuk ikut lomba sejenis itu. Jadi, nanti pada perayaan tujuhbelasan, tak perlu ada lomba makan krupuk. Ingat, makan krupuk yang digantung pada seutas tali dan dicoba makan dengan tergesa sangat mungkin membuat peserta—yang biasanya anak-anak—tersedak, dan sangat mungkin pula di sekeliling mereka tak ada yang paham teknik Heimlich Maneuver.

Selain itu, silakan pula mulai belajar Heimlich Maneuver, pengetahuan dan tekni sederhana yang bisa Anda gunakan untuk menyelamatkan korban tersedak di sekeliling Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun