Mohon tunggu...
eddy lana
eddy lana Mohon Tunggu... Freelancer - Eddylana

Belajar menjadi tukang pada bidang yg dinamis.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadhan Menjelang, Si Abang Meluang

9 Mei 2021   21:00 Diperbarui: 9 Mei 2021   21:04 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Mungkin saja, sikon yang tengah melilit kehidupan saya ini, bukanlah dominasi saya perorangan. Dipastikan, masih banyak keluarga lain yang bernasib serupa bahkan lebih parah dibanding kami. Hanya, mungkin saja teriakkan keprihatinan mereka tenggelam di lubang palung gua yang dalam. 

 Memanipulasi tekanan hidup dengan ke ikhlasan jiwa dalam praktek keagaman

Biasanya, manusia mampu beradaptasi di tengah situasi yang menekan. Baik secara psikologis maupun mencari ketenangan kedalam bimbingan agama. 

Nuansa Lebaran menggugah setiap dada. Seluruh emosi mengental ditengah penantian datangnya hari Kemenangan, bagi para insan yang telah menunaikan tugas dan kewajibannya. 

Kekurangan bukanlah alasan untuk tidak merayakan hari kemenangan bagi umat Islam. Sebab hakekat sebuah kehidupan adalah pencapaian kepuasan rohani sebagai pribadi yang beriman. 

Perjalanan hidup nyaris dua tahun ini, adalah kisah yang terberat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pemutusan hubungan kerja, keuntungan yang menipis, serta masa depan yang tak pasti, kian membebani penderitaan masyarakat kecil. 

Nah, inilah saatnya kita lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Menyerahkan jiwa kita untuk ditempa lebih kuat, agar menebalkan iman sehingga menjadi imun saat menghadapi beratnya tantangan hidup. 

Hakekatnya puasa tak lain adalah latihan iman menahan hawa nafsu, baik secara psikis ataupun non psikis. Paradoks dengan instink manusia yang secara naluriah lebih dikuasai hawa nafsu. 

Beberapa hari lagi hari kemenangan itu akan tiba, semoga Tuhan masih memberi kita kesempatan untuk menyambut hari yang ditunggu-tunggu itu. Amin ya Roballallamin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun