Mohon tunggu...
Eddo Richardo
Eddo Richardo Mohon Tunggu... Penulis - Mantan Jurnalis media grup Jawa Pos

Ikhtiar, Menuju kehidupan yang hakiki

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hotel "Ketak-ketok"

21 November 2017   15:10 Diperbarui: 21 November 2017   15:13 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lewat tengah hari ketika sang surya tergelincir dari ubun-ubun kumasuki kamar hotel di Kota Empek-empek

Memasang kartu untuk menghidupkan listrik mencuat hawa panas

Maksud hati ingin melepaskan kepenatan dengan kesejukan namun pendinginnya tak mengeluarkan hawa dingin

Memaksakan diri berbaring di empuknya kasur sempat terlelap namun terbangun suara ketak ketok dari lantai atas

Hotel bintang dengan suara ketak ketok

Merinding, aneh, dan berpasrah

Perbanyak berdoa untuk dilindungi

Suara ketak ketok seolah ditegur Malaikat

Tak bisa memejamkan mata

Terlelap tersentak suara ketak ketok

Tak bisa pejamkan mata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun