Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Beberapa Catatan Penting dalam Menyusun Perencanaan Keuangan bagi Keluarga Muda

26 Desember 2022   05:03 Diperbarui: 27 Desember 2022   00:05 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menabung dan menyusun perencanaan keuangan. Sumber: Shutterstock/Africa Studio via Kompas.com

Perencanaan keuangan bagi keluarga muda sangatlah penting. Dengan perencanaan ini, sebuah keluarga yang belum lama menikah akan bisa menata keuangan dengan baik dan terhindar dari kesasalahan dalam penanganannya.

Dalam artikel ini kita bahas lebih jauh mengenai keuangan keluarga muda dengan menyorotinya dari dua sisi, yaitu sisi pemasukan dan sisi pengeluaran. Seperti apa?

Sisi Pemasukan

Sebuah keluarga muda pada umumnya sudah memiliki sumber penghasilan. Kalau tidak kedua-duanya, minimal salah satunya -- suami atau istri,  sudah mempunyai penghasilan yang bisa diandalkan untuk menghidupi keluarga.

Mungkin sumber penghasilan tersebut berasal dari gaji sebagai karyawan perusahaan atau lembaga pemerintahan. Pendapatan yang diperoleh bisa juga dari bisnis yang dijalankan. Dari mana pun sumber penghasilan itu diperoleh, ini merupakan modal awal untuk hidup berumah tangga.

Dari sisi penghasilan, barangkali belum begitu besar jumlahnya, lantaran keluarga muda belum lama bekerja.

Keadaan pendapatan yang terbatas ini mengharuskan pasangan muda memperketat pengeluaran tanpa harus menjadi pelit terhadap diri sendiri dan terhadap orang di sekitarnya.

Apabila tekun dan berprestasi dalam karier, tentu akan memperoleh income yang kian bertambah. Hal ini selaras dengan kemajuan perusahaan dan kontribusi terhadap perusahaan. Jika berhasil, mungkin ia akan mendapatkan promosi jabatan yang berarti pula mendapatkan kenaikan gaji.

Jika suami dan istri sama-sama bekerja, tentu saja keadaannya lebih baik. Akan tetapi, beban keuangan harus disepakati terlebih dahulu: siapa menanggung biaya apa.

Sekadar contoh, pihak suami akan menanggung beban cicilan rumah, cicilan kendaraan, dan beberapa lagi yang lainnya. Sedangkan, pihak istri menanggung biaya konsumsi sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun