Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Ingin Mendeteksi Kebohongan? Perhatikan Komunikasi Nonverbalnya!

24 September 2022   15:20 Diperbarui: 25 September 2022   21:25 1232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pada umumnya apa yang kita ucapkan selaras denga gesture kita. Artinya, antara lisan dan gesture berjalan seiring. Namun, ada kalanya apa yang kita ucapkan tidak sejalan dengan gesture kita (Sumber: Pexels/ Sound On)

Di samping komunikasi verbal, baik tertulis maupun lisan, dikenal juga komunikasi nonverbal? Komunikasi jenis ini acapkali kurang mendapat perhatian, padahal perannya sangat penting dalam proses komunikasi lisan.

Lalu, apakah komunikasi nonverbal itu? Kapan digunakan? Dan, seperti apa keistimewaan komunikasi jenis ini dibandingkan dengan komunikasi verbal? Hal-hal inilah yang akan kita bahas dalam artikel sederhana ini.

Memahami Komunikasi Nonverbal

Kalau komunikasi verbal, seperti kita ketahui, menggunakan kata-kata lisan atau tertulis. Pengirim pesan menyampaikan gagasannya melalui kata-kata yang terucap. Di samping itu, masih termasuk komunikasi verbal, pesan yang disampaikan bisa secara tertulis.

Tentu saja si pengirim pesan berkehendak agar pesannya sampai pada penerima pesan dengan baik. Bukan hanya pada taraf diterima, bahkan bisa dipahami dengan baik.

Sebuah komunikasi dikatakan efektif apabila pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan sama persis dengan pesan yang diterima dan dipahami oleh penerima pesan. Tidak ada bias di dalamnya. Itulah yang dimaksud dengan komunikasi yang efektif.

Jadi, efektivitas sebuah komunikasi terletak pada tersampaikannya pesan si pengirim persis sama dengan yang diterima. Di sini mesti ada kesamaan makna antara komunikator dengan komunikan. Tanpa ada kesamaan makna, bisa terjadi miss komunikasi.

Terjadi Bersamaan

Kalau berbicara tentang komunikasi verbal versi lisan, tentu kita berbicara dengan kata-kata yang terucap melalui mulut kita.

Namun, kalau kita berbicara tentang komunikasi nonverbal, maka akan menyangkut mimik atau ekspresi wajah, gerak tubuh atau yang lebih dikenal dengan gesture.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun