Kegiatan menulis menjadi aktivitas rutin seorang penulis. Mungkin menulis artikel di kompasiana seperti kita lakukan, mungkin juga menulis di media lain. Menulis akhirnya menjadi aktivitas harian yang menyenangkan.
Para penulis di kompasiana -- saya perhatikan, sudah mencapai banyak kemajuan. Mereka sudah banyak menulis artikel, jumlah tulisannya mulai dari puluhan, ratusan, hingga ribuan judul. Tentu saja perlu disampaikan rasa salut terhadap konsistensi kompasianer dalam menulis di media ini.
Saya pun mengisi waktu di sela-sela berbagai kegiatan dengan menulis di kompasiana, kendati tidak setiap hari. Yang pasti, saya selalu berusaha untuk tetap menulis di sini sesuai dengan waktu yang tersedia.
Tidak puas hanya dengan menulis artikel di kompasiana, tulisan-tulisan tersebut saya himpun menjadi buku.Â
Tujuannya apa? Pertama-tama adalah untuk keperluan dokumentasi. Ya, dengan menjadikannya buku, kita akan melihat wujud nyata buku itu, bisa diendus, bisa diraba dengan penuh syukur, dan didokumentasikan. Ya, melengkapi koleksi buku di rak.
Lalu, dengan menjadikannya buku, ada rasa syukur sudah mampu menyusun buku, betapa pun sederhananya. Bukankah buku merupakan salah satu bukti karya nyata seorang penulisnya?
Dan, dengan menjadikannya buku, saya bisa membagikan sebagian kepada perpustakaan sekolah dan desa sebagai bentuk sumbangan kendati jumlahnya terbatas.
Terkait ini, saya ingin kabarkan tentang tiga buku yang dibantu diterbitkan oleh Perpusnas Press sebagai bagian dari Perpustakaan Nasional RI.
Menguak Dunia Literasi
Buku pertama berjudul Menguak Dunia Literasi. Buku ber-cover hijau setebal 352 halaman yang terbit pada tahun 2021 ini menghadirkan beragam tulisan tentang literasi, mulai dari membaca, menulis, hingga berbicara dengan segala aspeknya.
