Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Problem Perpustakaan Sekolah dan Upaya Menemukan Solusinya!

9 April 2022   14:35 Diperbarui: 10 April 2022   12:00 3940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa SD beraktivitas di ruang baca Perpustakaan Nasional (Perpusnas) di Jakarta, Kamis (20/2/2020).| Sumber: TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Di samping itu, ada juga pengelola perpustakaan yang diangkat dari pegawai honorer. Mereka diangkat dan ditugaskan secara khusus untuk mengelola perpustakaan.

Rata-rata pendidikan mereka adalah SMA atau SMK. Sebagian ada yang diploma dan sarjana. Dan, pada umumnya mereka belum memiliki pengetahuan yang memadai tentang bagaimana mengelola perpustakaan dengan baik.

Mengatasi persoalan ini, ada baiknya segera dilakukan langkah-langkah penguatan kualitas sumber daya manusia.

Diantaranya, mengikutsertakan para pengelola perpustakaan dalam seminar, bimtek, atau workshop pengelolaan perpustakaan. Tujuannya agar wawasan dan keterampilan pengelola perpustakaan bertambah secara berkesinambungan.

Di samping itu, bisa juga dengan cara mendorong atau membantu para pengelola untuk meneruskan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi.

Ada sejumlah universitas yang menyediakan prodi perpustakaan yang bisa dimasuki. Jika tidak mau meninggalkan pekerjaan, pengelola perpustakaan bisa didorong atau atas inisiatif sendiri kuliah di Universitas Terbuka (UT).

Di UT ada prodi khusus tentang perpustakaan. Untuk mendapatkan tenaga yang profesional, pendidikan berkelanjutan sangat dibutuhkan.

Meningkatkan jumlah koleksi perputakaan menjadi prioritas (Sumber gambar: warehouseroad.com).
Meningkatkan jumlah koleksi perputakaan menjadi prioritas (Sumber gambar: warehouseroad.com).

Kedua, koleksi buku.

Problematika berikutnya setelah sumber daya manusia adalah yang berkaitan dengan koleksi perpustakaan. Ada apa dengan koleksi ini?

Jumlah koleksi buku perpustakaan pada umumnya masih sangat terbatas. Banyak yang belum sampai seribu judul. Padahal, untuk mendapatkan akreditasi minimal C saja, jumlah minimal seribu judul buku adalah persyaratan pokok. Bagaimana bisa terakreditasi jika jumlah bukunya masih sedikit?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun