Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Inilah 5 Kiat Sederhana untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Saat Berbicara di Depan Umum!

7 Januari 2022   21:16 Diperbarui: 11 Januari 2022   17:30 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan kata lain, dalami serta perluas pengetahuan di bidang yang akan Anda bicarakan. Hindari hanya menguasai materi sebatas yang Anda paparkan. Perluaslah, perdalamlah berbagai aspeknya untuk menggenapi diri Anda.

Ilustrasi berbicara di depan umum (Sumber gambar: mentalfloss.com0
Ilustrasi berbicara di depan umum (Sumber gambar: mentalfloss.com0

Mengapa Anda butuh lebih banyak pengetahuan tentang hal itu? Sebab, dengan pengetahuan yang lebih banyak, Anda akan jauh lebih aman.

Anda bisa mengembangkan bahan pidato dengan lebih baik saat sedang berbicara, jika diperlukan. Kalau misalnya ada pertanyaan dari audiens, Anda lebih siap menjawab dengan pengetahuan yang sudah lebih lengkap.

Kedua, ketahui audiens Anda.

Dalam literatur public speaking, banyak dikemukakan pentingnya mengetahui audiens. Ketahui latar belakang mereka, antara lain yang menyangkut pendidikan, pekerjaan, pengalaman, dan hobi.


Usahakan untuk mendapatkan pengetahuan tentang hal ini sebelum Anda berbicara di depan mereka. Mengenal audiens adalah hal yang mutlak perlu sehingga Anda bisa mengatur strategi pendekatan dalam pembicaraan.

Mungkin panitia penyelenggara bisa membantu Anda untuk mengetahui data audiens secara umum. Anda pun bisa mengenal satu-dua orang audiens sebelum acara berlangsung.

Mereka bisa Anda jadikan sebagai contoh dengan menyebut nama mereka. Tentu saja yang bersangkutan akan senang apabila mereka Anda sebut untuk suatu maksud yang baik atau memberi pujian untuk hal yang menonjol pada dirinya.

Tebarkan juga senyum Anda yang menawan. Pandanglah audiens sebagai sahabat-sahabat yang siap mendukung, bukan sebagai sekelompok orang yang siap menjegal atau menjatuhkan reputasi Anda. Mulailah dengan energi dan vibrasi yang positif, maka getarannya akan sampai ke audiens Anda.

Tetaplah hormati dan hargai audiens Anda, hindari kata-kata yang memojokkan mereka. Jangan pelit dengan senyuman, jangan juga pelit dengan pujian. Pujian yang disampaikan haruslah logis dan tulus. Kalau pujian Anda mengada-ada, akan mudah sekali kentara. Jadi, ketulusan hati dan rasa hormat  terhadap audiens harus tetap dijaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun