Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Penulis dan Lima "Musuh" Terbesarnya!

3 Desember 2021   19:21 Diperbarui: 4 Desember 2021   05:00 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengatasi lima musuh terbesar dalam menulis (Sumber gambar: verdict.co.uk)

Ketiga, penundaan (procrastination)

Ini satu lagi musuh terbesar manusia dalam berbagai bidang kehidupan. Penundaan menyebabkan terlewatinya deadline yang sudah ditetapkan. Biasanya akan berbuah kegagalan dan penyesalan.

Kebiasaan menunda yang sering dilakukan dalam banyak kegiatan hanya akan mendekatkan seseorang pada kegagalan. 

Kebiasaan (habit) menunda secara terus-menerus akan membawa seseorang pada keterpurukan.

Orang yang suka menunda bukannya menyelesaikan masalah atau menjalankan rencana yang dicanangkan, melainkan hanya menunda dan menunda pelaksanaannya hingga menjadi keterlambatan yang parah.

Penundaan itu tidak membebaskan pikiran dari masalah, malah membebani pikiran dan perasaan. Semakin ditunda, pikiran semakin terbebani dengan rasa bersalah, tidak patuh pada rencana, dan akhirnya benar-benar gagal.

Keempat, cepat puas

Lekas puas terhadap suatu upaya akan membawa hasil yang tentu saja tidak maksimal kalau tidak bisa dibilang ala kadarnya saja.

Hasil seperti itu terjadi lantaran tidak ada usaha yang sungguh-sungguh dalam mengerjakannya. Tidak ada upaya maksimal dan konsisten untuk mencapai hasil yang terbaik.

Oleh karena itu, para bijak mengajak kita untuk tidak lekas puas dengan apa yang kita capai. Bersyukur tentu saja perlu dan harus dilakukan, tetapi bersamaan dengan itu upaya-upaya perbaikan atau pembenahan mesti dilakukan secara terus-menerus.

Orang yang lekas puas hanya akan mendapatkan hasil dengan capaian minimal, kalau tidak boleh dibilang jelek. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun