Sejumput Pencapaian
Perjalanan bersama kompasiana sejak dipertemukan oleh seorang sahabat hingga saat ini membawa saya pada beberapa pencapaian dalam dunia tulis menulis.
Pertama, saya merasa kian lancar dalam menuangkan ide. Kesulitan teknis yang saya alami pada awal-awal belajar menulis, kian lama kian berkurang. Saya tidak lagi berkutat pada masalah-masalah teknis yang sulit dalam penulisan. Kendati pun ada kemajuan, saya harus terus belajar dari teman-teman kompasianer dan dari berbagai sumber lainnya.
Kedua, saya bisa menulis secara berkesinambungan. Coba saja jika saya tidak dipertemukan dengan kompasiana, akankah saya menulis lebih dari 950 artikel? Belum tentu! Bisa menulis artikel sejumlah itu mungkin mustahil.
Kompasiana menjadi media bagi saya untuk menuangkan gagasan dan pengalaman hidup ke dalam karya tulis secara berkesinambungan. Saya senang bisa terus-menerus menulis di sini, kendati tidak setiap hari bisa saya  lakukan.
Ketiga, saya bisa menerbitkan buku dari kumpulan artikel di kompasiana. Entah mengapa, saya belum puas hanya dengan menayangkan artikel di kompasiana, kendati saya tetap merasa sangat senang.
Saya juga ingin artikel-artikel tersebut dibukukan. Melihat karya sendiri dalam bentuk buku cetak (printed), hati ini merasa senang bukan kepalang. Mungkin begitu pula yang dirasakan para sahabat yang sudah membuat buku dari kumpulan artikel di kompasiana.
Puncak Karya
Kata orang, buku adalah puncak dari karya seorang penulis, kendati buku itu tidak harus best seller, meski tidak dapat duit banyak dari penjualan buku, kendati tidak serta-merta menjadi terkenal karenanya.
Melihat buku karya sendiri di atas meja belajar saja sudah demikian menyenangkan, apalagi kemudian mengetahui ada orang lain mendapatkan manfaat atau terinspirasi setelah membacanya.
Saya tahu ada banyak sahabat di kompasiana yang sudah berhasil menerbitkan buku, baik berupa kumpulan karangan maupun tulisan dengan topik tertentu yang sengaja disusun.