Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kompasiana, Wadah Mahasiswa Mengasah Kemampuan Menulis!

25 September 2021   11:12 Diperbarui: 26 September 2021   03:59 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mahasiswa menulis (Sumber: freepik.com)

Teringat dulu semasih mahasiswa, saya senang sekali menulis. Niat menulis itu berawal dari kegemaran membaca buku dan artikel di koran. Saya pikir pada waktu itu, sepertinya saya juga bisa menulis seperti para penulis yang artikel-artikelnya saya baca.

Dan, saya coba melakukannya. Thankfully, saya berhasil. Sekali mengirim naskah ke sebuah koran nasional, langsung dimuat. Horee. Luar biasa menyenangkannya. Membahagiakan sekali. Sejak itulah saya keranjingan terus menulis kendati artikel yang saya kirim tidak selalu berhasil dimuat.

Memanfaatkan Peluang

Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini, banyak hal dipermudah. Mengakses informasi dan pengetahuan apa pun sungguh gampang dilakukan.

Sumber informasi sangat melimpah yang bisa dijadikan sebagai referensi. Mengirim karya tulis pun dipermudah dengan fasilitas e-mail, whatsapp, dan aplikasi lainnya.

Keadaan ini tentu sangat memberikan kemudahan kepada mahasiswa yang ingin dan suka menulis untuk memperkaya pengetahuannya. Lalu, sudahkah mahasiswa masa kini memanfaatkan kemajuan teknonologi yang tersedia dan dengan sigap membuat artikel sesuai dengan minat, fiksi atau nonfiksi?

Terlebih-lebih ruang kesempatan untuk mempublikasikan tulisan kian banyak. Berbagai media, cetak, elektronik, dan digital, membuka banyak ruang pilihan untuk mempublikasikan karya. Akankah para mahasiswa memanfaatkan peluang ini?

Saya memperhatikan banyak mahasiswa yang aktif menulis di kompasiana. Mereka rajin meng-upload karya-karya mereka di situs milik Kompas group ini. Ini pertanda baik, positif.

Kompasiana merupakan salah satu platform yang sangat tepat untuk menulis, termasuk bagi mereka yang tengah mengasah kemampuan menulisnya.

Tantangan Intelektual

Pada beberapa kesempatan saya singgah di akun yang dimiliki para mahasiswa dan memberikan apresiasi. Walaupun belum banyak tulisan mereka, namun start sudah dilakukan.

Kendatipun banyak yang menulis lantaran memenuhi kewajiban dari sang dosen, namun ini sebuah kemajuan sekaligus tantangan yang harus dijawab oleh para mahasiswa. Mengapa?

Alasannya, antara lain, mahasiswa termasuk dalam kelompok intelektual. Kaum intelektual adalah kaum yang mengedepankan kemampuan berpikir secara rasional. Mereka pada umumnya bersikap kritis, argumentatif, rasional, dan memiliki idealisme.

Nah, dengan kemampuan berpikir seperti itu maka sangat tepat jika mahasiswa nimbrung membagikan pendapat atau pengetahuannya ke dalam bentuk karya tulis yang dipublikasikan. Dengan begitu, mahasiswa bisa berkontribusi bagi orang lain. Pembaca akan mendapatkan manfaat dari tulisan para mahasiswa-penulis.

Terkait ini, saya teringat zaman mahasiswa tempo dulu. Ada ungkapan yang sering didengungkan: perguruan tinggi jangan hendaknya menjadi menara gading. Maksudnya, perguruan tinggi jangan sampai tidak bermanfaat bagi lingkungannya.

Selanjutnya dikatakan, perguruan tinggi mesti menjadi menara air, yang airnya mengalir untuk sekelilingnya. Menara air yang bisa memberikan kehidupan, memenuhi kebutuhan akan air, tidak hanya bagi manusia, bahkan bagi semua makhluk hidup. Ungkapan terakhir ini masih relevan hingga saat ini.

Nah, sejalan dengan ungkapan tersebut, maka menjadi sebuah tantangan bagi mahasiswa untuk berbuat sesuatu bagi masyarakat, antara lain melalui karya tulis yang dihasilkan dan dipublikasikannya. Dengan begitu, stigma menara gading bisa dihapus, branding menara air bisa direalisasikan.

Kalau kemudian banyak mahasiswa yang terjun ke dunia tulis-menulis dan mempublikasikan karya-karya mereka, tentu merupakan sesuatu yang membanggakan. Sebuah tantangan yang sudah terjawab dengan hasil karya.

Tiga Pertimbangan

Akan tetapi, saya yakin masih lebih banyak mahasiswa yang ingin sekali menulis di media massa cetak atau media  digital seperti kompasiana tetapi tidak kunjung menulis. Terkait ini, silakan mempertimbangkan tiga hal berikut.

Pertama, menulis itu praktik. Jadi, tulis saja apa yang mau ditulis, entah itu teori, pengalaman, gagasan sendiri, hasil pencermatan lapangan, atau gabungan dari semuanya.

Lengkapi diri dengan teori menulis, sambil jalan. Tetapkan juga waktu untuk menulis.

Kedua, rajin membaca. Mahasiswa yang malas membaca tidak akan bisa menulis dengan hasil yang bagus dan berkesinambungan. Paling hanya mampu menulis beberapa judul saja, setelah itu bakal menghilang dari peredaran.

Perlu sekali menambah pengetahuan dengan terus membaca dan belajar. Jadi, silakan tetapkan waktu untuk membaca.

Ketiga, publikasikan tulisan. Kalau hanya menulis dan tidak mempublikasikannya, maka tidak banyak gunanya. Maka, tulisan yang disusun seyogianya dipublikasikan di media pilihan yang sesuai dengan tema atau topik tulisan.

Mahasiswa bisa menulis di blog, di platform bersama kompasiana atau media lainnya. Yang penting tulisan terpublikasikan.

Nah, tunggu apalagi? Rekan-rekan mahasiswa yang belum menulis, yuk segera menulis. Yang sudah menulis saya sampaikan selamat: Anda sudah melangkah maju dengan unjuk kemampuan sebagai seorang intelektual. Teruslah berkarya yang bermanfaat bagi masyarakat.

( I Ketut Suweca, 25 September 2021).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun