Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar kata atau istilah perfeksionis atau perfeksionisme? Keduanya menggambarkan kepribadian seseorang dengan pola pikir dan pola tindak yang selalu berusaha menjadi sempurna.
Pribadi Perfeksionis
Orang perfeksionis adalah orang yang selalu berusaha mengerjakan segala sesuatu dengan sempurna. Paradigma berpikir atau paham yang dianutnya disebut dengan paham perfeksionisme.
Paham ini ditujukan pada mereka yang selalu menuntut kesempurnaan pada dirinya sendiri dan orang lain yang bekerjasama dengannya untuk suatu tugas atau pekerjaan, apapun itu.
Pertanyaannya, apakah kepribadian semacam itu perlu dimiliki setiap orang? Dan, apakah setiap orang harus mengejar kesempurnaan dari setiap pekerjaan yang dilakukannya? Anda tentu bisa segera menjawabnya.
Menjadi orang dengan pribadi yang perfeksionis memungkinkan untuk mencapai hasil yang sempurna menurut ukurannya. Menuntut diri sendiri dan orang lain bekerja keras guna merealisasikan sebuah target.
Akan tetapi, mencapai kesempurnaan tersebut sama sekali bukan hal yang mudah. Oleh karena itu, layak dipertanyakan kembali: benarkah kita perlu menjadi seorang perfeksionis? Tidakkah kita sedikit perlu menurunkan standar?
Mari kita perbincangkan lebih jauh kekurangan atau kelemahan pola pikir perfeksionis sebelum memutuskannya untuk mengikuti pola pikir seperti ini.
Pertama, mewajibkan diri menjadi sempurna.
Setiap usaha atau pekerjaan yang dilakukan orang perfeksionis mesti sesempurna mungkin hasilnya. Ia menuntut dirinya menghasilkan karya yang sempurna. Ia juga menuntu orang lain yang bekerjasama dengan untuk hasil yang sempurna.