Misalnya ia membutuhkan baju, maka ia akan membeli baju di toko baju. Toko baju juga mendapatkan baju di pabrik, dan pabrik pun mendapatkan bahan-bahan dari petani, dan mesin dari pabrik pembuat mesin, dan seterusnya. Begitulah, kerjasama satu sama lain tak terhindarkan.
Lebih Dalam, Sinergitas
Kerjasama yang amat dalam dikenal dengan istilah sinergitas. Sinergitas merujuk pada penyatuan kekuatan bersama untuk mencapai tujuan.
Sinergitas tidak diwujudkan hanya sekadar berkumpul secara fisik, melainkan bersinergi dalam segala aspeknya, lahir dan batin, untuk mencapai tujuan yang ditetapkan bersama.
Kalau orang per orang bekerja sendiri-sendiri, misalnya, akan mendapatkan satu satuan hasil. Jika lima orang bekerja akan mendapatkan 5 hasil secara total. Itu kalau masing-masing dari mereka bekerja secara mandiri.
Akan tetapi, kalau mereka bersinergi, maka mereka akan mendapatkan lebih dari itu 5, bisa 6, 7, dan lebih banyak lagi. Bahkan, dengan kualitas jauh lebih baik.
Perhitungan metematika penjumlahan sama sekali tidak berlaku dalam hukum sinergitas, karena jika sinergitas dilakukan dengan benar, maka hasilnya dipastikan lebih banyak dan lebih baik.
Bukan lagi hanya 5, melainkan bisa 6,7, bahkan lebih banyak lagi. Dalam hal performa atau kinerja maksimal, sinergitas itu mutlak perlu.
Menjaga Keamanan dalam Lingkaran
Sinergitas tersebut tidak hanya untuk unjuk performa kerja yang lebih baik secara totalitas. Â Sinergitas juga sangat penting dalam rangka menjaga keamanan dalam lingkaran organisasi atau komunitas. Artinya, dengan sinergitas, mereka bisa saling menjaga dan melindungi satu sama lain. Seperti cerita keempat sapi tadi.
Dengan sinergitas yang baik, maka musuh/pesaing yang hendak menyerang, dari mana pun datangnya, bisa dihadapi bersama-sama dengan strategi yang disepakati bersama.
