Dewi Saraswati
Pada masyarakat Bali, dikenal akan penghargaan dan penghormatannya terhadap ilmu pengetahuan, juga buku sebagai pengantar ilmu pengetahuan.
Penghormatan dan penghargaan itu diwujudkan dengan menghadirkan manifestasi Tuhan ke dalam sebuah simbol Dewi Saraswati.
Dewi Saraswati disimbolkan sebagai dewi penguasa ilmu pengetahuan. Digambarkan sebagai seorang wanita cantik, berpenampilan anggun. Pada hampir semua sekolah di Bali, dibangun patung Dewi Saraswati.
Dengan kebaradaan patung itu, diharapkan warga sekolah senantiasa mengingat betapa pentingnya ilmu pengetahuan bagi peradaban dan kemajuan hidup manusia. Terinspirasi untuk menekuni ilmu pengetahuan itu dengan kesungguhan hati.
Patung Dewi Saraswati dimaksudkan sebagai bentuk penghayatan akan karunia Tuhan dalam manifestasiNya sebagai penguasa ilmu pengetahuan. Maka, Dewi Saraswati merupakan simbol ilmu pengetahuan dan seni.
Tidak hanya dibuatkan ke dalam wujud patung sebagai sarana untuk menghayati kemahakuasan Tuhan pada ilmu pengetahuan dan menurunkannya ke dunia.
Piodalan atau upacaranya pun dlaksanakan pada setiap Saniscara (Sabtu)-Umanis (Legi) wuku Watugunung, menurut kalender Bali. Piodalan ini diselenggarakan pada setiap 6 bulan sekali.
Pada saat piodalan, semua warga sekolah, pria dan wanita yang beragama Hindu, akan mengenakan pakaian sembahyang. Dengan dipimpin oleh pemangku (pengantar sembahyang setempat), dilaksanakanlah upacara yang bernuansa religius dengan penguatan spiritualitas.
Tujuannya, agar semua warga sekolah -- mulai dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, siswa, dan lainnya, mengingat kembali akan arti penting ilmu pengetahuan. Mengingat bahwa manusia bisa maju dan sukses dalam hidupnya apabila dilandasi dengan dan dituntun oleh ilmu pengetahuan.