Ketika masih kanak-kanak, saya selalu dapat bagian minum air titisan dari Ibu. Rasanya seperti apa ya? Sulit mencarikan padanannya. Lalu, kebiasaan itu terbawa di keluarga kami. Kedua anak-anak saya semasih kecil saya berikan juga air titisan itu.
Sama dengan Air Tajin
Air titisan adalah air yang diambil saat menanak nasi. Saat nasi yang sedang dimasak setengah matang, pada bagian permukaannya masih terdapat air yang tersisa. Air yang ada di permukaan beras setengah matang itulah yang disebut dengan air titisan.
Kalau bermaksud akan mengambil air titisan, maka airnya mesti dilebihkan sejak awal. Jangan sampai karena airnya diambil, nasinya jadi kering ketika sudah matang.
Kata "titisan" adalah kata dalam bahasa Bali. Bahasa Indonesianya: air tajin. Banyak kaum ibu sejak dulu memanfaatkan air titisan alias air tajin ini untuk dikonsumsikan pada  bayi dan anak-anak mereka yang masih kecil, yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Akan tetapi, belakangan ini, kebiasaan bagus tersebut mulai berkurang. Nasi ditunggu matang, lalu ditunggu agak dingin untuk disantap. Tidak ada lagi kebiasaan memanfaatkan air tajin yang berwarna putih kental itu.
Beberapa orang mungkin meremehkan manfaat air tajin untuk bayi dan anak-anak balita. Padahal, air tajin mengandung berbagai macam senyawa bioaktif di dalamnya, seperti asam amino, vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niasin), vitamin E, mineral (natrium dan kalium), hingga zat antioksidan yang sangat berguna.
Tiga Manfaat Utama
Mari kita lihat beberapa kegunaan utama air tajin yang mulai dilupakan itu dari situs sehatq.com berikut ini.
Pertama, sebagai sumber tenaga. Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan kanak-kanak yang cepat membutuhkan asupan energi yang lebih banyak.