Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mesin Ketik, Arsip Artikel, dan Kantor Pos

2 Maret 2021   16:56 Diperbarui: 2 Maret 2021   18:03 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mesin ketik (Sumber:rawpixel.com)

Saya memiliki sebuah mesin ketik portable bermerek Brother. Warnanya putih. Saya membelinya di awal 90-an, tetapi keadaannya masih baik hingga sekarang. Karena tidak terpakai lagi, saya simpan di gudang. Kemarin sewaktu sedang mengambil perkakas di gudang, saya meliriknya sepintas.

Ingatan ke Masa Silam

Mesin ketik itu membawa ingatan saya pada kenangan masa silam. Masa saya masih rajin menulis di koran. Mesin ketik itulah yang saya gunakan untuk menuangkan gagasan. Ia sangat berjasa dalam perjalanan penulisan saya, dulu.

Mengetik zaman sekarang jauh lebih mudah dibanding era mesin ketik manual masih dipakai. Untuk menghasilkan ketikan yang baik, kita harus mengawalinya dengan mengecek kesiapan mesin untuk dipakai. Misalnya, memeriksa pita dan lempengan-lempengan hurufnya.

Tanpa pita yang bagus, maka hasil ketikan akan kurang terang, akan buram. Kalau lempengan huruf-hurufnya dalam kondisi kotor, tidak akan bisa menghasilkan bentuk huruf dan angka dengan baik di atas kertas.

Sebelum dipakai, mesti dipastikan lempengan huruf yang mengeluarkan suara tak tik tak tik ketika dihentakkan tuts mesinnya itu dalam kondisi bersih. Jangan ada bekas-bekas kertas atau tip-ex di situ.

Pitanya pun harus diganti secara berkala. Kalau mesinnya jarang dipakai, pitanya tidak perlu sering diganti. Sebaliknya, kalau sering dipakai, maka warna hitam tintanya akan cepat habis sehingga perlu diganti secara berkala dengan pita yang baru.

Mengetik dengan mesin ketik manual membutuhkan kesabaran lebih dibandingkan dengan mengetik menggunakan komputer atau laptop. Kita mesti hati-hati menekan-nekan tombol tuts mesin ketik jika tidak ingin salah ketik.

Ditutup dengan Tip-Ex

Kalau terjadi juga salah ketik, maka huruf atau kata yang salah itu harus ditutupi dengan tip-ex. Kalau untuk pembuatan konsep naskah, saya kira tidak masalah. Tetapi, kalau sudah bentuk naskah final, seyogianya tidak ada kesalahan lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun