Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Membaca dan Menulis, Antara Mengisi Diri dan Hidup Berbagi

23 September 2020   14:48 Diperbarui: 24 September 2020   05:20 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membaca dan menulis (Sumber: entrepreneur.com)

Mengapa sih kita perlu membaca? 

Sekadar untuk mengisi waktu luangkah? 

Lalu, kenapa kita menulis? Untuk unjuk pengetahuankah? 

Banyak orang memahami dan menyadari bahwa membaca itu penting dan perlu. Dari anak-anak hingga dewasa, kalau ditanya tentang hal ini, tentu akan bisa menjawab bahwa kegiatan membaca dan menulis itu perlu dilakukan dengan alasan masing-masing.

Bisa Pergi ke Banyak Tempat

Jika ditelisik lebih jauh, kegiatan membaca memungkinkan kita pergi ke mana-mana tanpa perlu ke mana-mana secara fisik. Sambil duduk dan menyeruput kopi hangat kita bisa bepergian ke berbagai tempat, ke mana pun kita mau. Tak perlu mengeluarkan biaya transportasi, penginapan, dan biaya lainnya untuk traveling.

Hanya dengan membaca, kita sudah mengetahui banyak belahan dunia, tak melulu tahu hijaunya rumput tetangga, he he he.

Ikutilah, misalnya, tulisan Bunda Roselina Tjiptadinata di kompasiana yang  mengajak kita bepergian ke banyak tempat. Beliau memiliki catatan yang lumayan lengkap tentang perjalanannya  bersama Bapak Tjiptadinata Effendi, pendamping setia beliau,  ke berbagai negara.

Lalu ada juga Mbak Hennie Triana yang selalu rajin mengabarkan sejumlah tempat wisata yang sempat beliau kunjungi, termasuk tempat wisata yang bersejarah. Yang terbaru yang saya baca tentang tempat wisata di Benggala, India. Artikel  Mbak Hennie biasanya dilengkapi dengan data yang akurat, mendalam, dan ditulis dengan bagus.

Selain itu, ada juga sahabat kita, Pak Tonny Syiariel yang bergiat di dunia travel sehingga banyak mengunjungi berbagai destinasi wisata di dunia. Beliau menyajikan berbagai destinasi wisata dunia itu dengan sangat apik untuk kita semua di sini.

Foto-foto pendukungnya pun sangat bagus yang menguatkan artikel yang ditulis. Dua artikel  terakhir dari beliau adalah tentang berwisata ke negara kecil nan cantik bernama Monaco, dan tentang Tobelo, Halmahera Utara, kampung halaman  yang selalu beliau rindukan.

Bertemu Para Tokoh

Selanjutnya, dengan membaca kita bisa bertemu dengan banyak tokoh dari berbagai belahan dunia. Kita bisa belajar dari biografi dan otobiografi mereka. Dari bacaan itu, kita bisa belajar banyak dari mereka, entah ia seorang filsuf, ilmuwan, pengusaha, tokoh pemerintahan, sastrawan, dan lainnya.

Melalui buku-buku filsafat kita bisa mengenal pemikiran-pemikiran para filsuf, seperti Socrates, Plato, Aristoteles, Rene Descartes,  dan lainnya. Kita bisa juga belajar tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dari ahlinya dari buku dan bacaan lainnya. Banyak penemuan baru yang bisa kita simak dari para pakar di bidang iptek ini.

Biografi para pengusaha sukses seperti Chairul Tanjung, Ciputra, dan Dato' Sri Tahir, dan lainnya juga ada. Melalui buku tentang mereka, kita bisa mengetahui perjuangan para pengusaha tersebut dalam membesarkan usahanya sekaligus bagaimana yang bersangkutan berkontribusi untuk  kemajuan negeri.

Lalu kita pun dapat menyimak perjalanan karier tokoh politik dan tokoh pemerintahan melalui buku dan sumber bacaan lainnnya. Soekarno, Soeharto, Mahatma Gandhi, Nehru, Abraham Lincoln-- kita benar-benar bisa belajar dari perjalanan hidup dan pemikiran tokoh ini.

Dunia Imajinasi

Berkaitan dengan dunia imajinasi, kita dapatkan dari para sastrawan atau penulis fiksi. Banyak buku-buku sastra atau fiksi yang sanggup membawa imajinasi kita kepada sesuatu yang tak terbayangkan sebelumnya.

Kita terbawa oleh arus cerita sedemikian rupa sehingga menjadi lupa bahwa kita sedang duduk di kursi di kamar belajar atau sedang santai di depan teras seraya membaca novel karya mereka.

Karya-karya monumental kelas dunia memang luar biasa. Jostein Gaarder, misalnya, membawa kita berkenalan dengan gadis kecil Sophie yang secara rutin diajarkan dunia filsafat oleh seseorang yang tak dikenalnya.

Lalu, Andrea Hirata membawa kita berimajinasi dan turut mengarungi lautan menuju pulau misterius, yang konon, bagi anak-anak yang datang ke sana, akan mendapatkan rahasia menjadi pintar dengan nilai akademik tinggi.

Selanjutnya, Ahmad Fuadi, melalui novel serial Negeri Lima Menara memberi  kita pengetahuan tentang kehidupan di pondok pesantren dan ikut berkeliling dunia untuk belajar dengan beasiswa. Ahmad Fuadi mengakui bahwa novel-novel yang ditulisnya sebagian besar berasal dari pengalaman pribadinya.

Lalu, ada Amish Tripathi, membawa pembaca ke dalam kehidupan dan peperangan di seputar lembah Sungai Indus di masa lalu dengan imajinasi yang tinggi dan penulisan yang apik melalui trilogi novelnya, Siwa.

Menulis, Kesempatan Berbagi

Membaca adalah upaya dan proses menjadikan diri lebih lengkap. Dunia ide yang kita perlukan dalam kehidupan untuk menumbuhkan dan menguatkan pikiran, hati, dan jiwa,  kita dapatkan dari membaca. Kita sudah melakukan proses pengisisan diri dengan cara membaca secara berkesinambungan.

Lalu, apakah cukup sampai di situ? Tentu saja, belum. Masih ada langkah berikutnya. Mempraktikkannya! Ya, kini saatnya kita berbagi.

Kalau hanya dengan membaca, tanpa berbagi, tak akan banyak gunanya. Karena melalui pembacaan sudah memberi kita banyak pengetahuan dan wawasan dari berbagai sumber, maka sudah saatnya kita meneruskan apa yang kita ketahui itu kepada orang lain.

Inilah yang disebut sebagai kewajiban hidup dengan berbagi. Dan, jangan lupa, hidup dengan cara ini bukanlah hal baru, melainkan sudah dilaksanakan secara turun-temurun. Tanpa itu, pengetahuan tak akan bisa diwariskan, stagnan atau sulit berkembang.

Pada artikel terdahulu saya pernah menulis tentang ungkapan yang sudah banyak diketahui bahwa sebaik-baiknya hidup sebagai manusia adalah menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain.

Nah, melalui penyebarluasan tulisan kita berharap bisa bermanfaat bagi orang lain. Kita bisa menulis hal-hal yang kita ketahui dengan baik. Kita bisa menulis topik-topik yang kita kuasai sehingga pembaca pun dapat mengetahui dan memanfaatkannya sebagai referensi.

Karya Fiksi atau Nonfiksi

Lalu, apa genre tulisan yang kita sukai dan bagikan? Karya sastra alias fiksi-kah? Oke, kalau begitu kita bisa memilih menulis puisi, cerpen, novel, atau jenis karya sastra lainnya. Melalui  karya itu kita sisipkan nilai-nilai kebaikan untuk kepentingan orang banyak.

Berbicara tentang penulis fiksi, khususnya puisi di kompasiana,  ada sejumlah  penulis  wanita. Di situ terdapat nama Mbak Lilik Fatimah Azzahra, Mbak Lusy Mariana Pasaribu, Mbak Ari Budiyanti, Mbak Fatmi Sunarya, Mbak Hera Veronica, dan lainnya yang, mohon maaf,  tak bisa saya sebutkan satu per satu.

Yang terbiasa dan senang berkarya melalui tulisan nonfiksi juga memiliki banyak pilihan. Bisa menulis artikel, seperti opini, artikel ilmiah populer, esai, feature, dan lainnya. Bidang nonfiksi ini penulisnya ada banyak sekali.

Melalui tulisan itu kita bisa sampaikan pesan-pesan yang bermanfaat dan menginspirasi pembaca. Kita taburkan beragam gagasan untuk menumbuhkan pemikiran positif di kalangan pembaca.

Mari kita ingat kata-kata bijak sastrawan Pramoedya Ananta Toer, begini, "Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapapun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari"

 Akhirnya, selamat membaca dan menulis. Dengan membaca kita mengisi diri, dengan menulis kita lakoni hidup berbagi.

( I Ketut Suweca, 23 Septembert 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun