"Kalau dipikir, seperti tidak mungkin bikin usaha kuliner dengan modal segitu. Jagungnya berapa? Kejunya berapa? Mozarelanya berapa? Belum lagi kami beli boothnya itu. Tapi kalau waktu itu kami fokus pada modal yang kami punya, Jagung Nyumi tak akan ada sampai sekarang," kenang Sukma, Kamis (21/11/2019). -Dikutip Surya.co.id
Ketekunan Sukma dalam berbisnis ternyata berbuah manis. Dengan modal seadanya kini Sukma kerap meraup omzet kurang lebih 3 juta setiap harinya. Bahkan bisa lebih dari itu, karena ramainya peminat. Bahkan orang-orang dari luar surabaya atau daerah Jabodetabek rela menyambangi Booth Jagung Nyumi demi mencicipi jagung yang tengah viral tersebut.
Sukma memaparkan bahwa usaha yang awalnya diurus oleh suami dan dirinya sendiri, kini telah berkembang bahkan mereka sudah berani merekrut karyawan karena kewalahan melayani pembeli.
Karyawan yang bekerja padanya berjumlah 8 orang erbagi menjadi pemipil jagung berjumlah 5 orang, dan bagian memasak serta melayani pembeli di booth berjumlah 3 orang.
Letak tokonya berada di Jl. Gayungsari Timur Blok MGO-01. Barangkali sobat kompasiana berminat untuk menyambanginya.
Awal usaha jagung yang laku hanya 5-10 kilo tiap harinya, namun kali ini sukma memberitahukan bisa 30 kilo jagung iap harinya yang ludes terjual.
Semua ini tidak hanya berawal dari modal yang minim, namun juga keputusan mereka untuk bekerja sama dengan salah satu food vlogger. Usaha yang dirintis mengalami sepi konsumen, Sukma biasanya hanya mengantarkan pesanan-pesana saja. Ia merasa bahwa jika usahanya seperti ini terus maka usaha akan mangkrak ditempat.
Berkat kegighannya, kerjasama dengan food vlogger, ditambah gaya promosi pasar yang unik di Tik-Tok membuat usahanya viral.
Nah, sampai sini apakah sobat kompasiana tertarik untuk mengikuti jejak mba Sukma?
atau hanya ingin icip-icip produknya?
Tidak ada salahnya ya kan untuk mencoba produknya sembali jalan-jalan ke Surabaya, barang kali kalian tertarik dengan usaha menarik ini.
Amalia Fitriyani (Mahasiswi prodi Sarjana Manajemen, Universitas Pamulang)