Zodiak Cina, atau shio, adalah sistem astrologi yang unik telah digunakan selama lebih dari 2000 tahun, dengan setiap tahun diwakili oleh salah satu dari 12 binatang dalam siklus yang berulang.Â
Asal-usulnya dikaitkan dengan legenda yang menyatakan bahwa ketika Buddha atau Yama Raja mengadakan perlombaan untuk memilih utusan-utusan yang akan menemani mereka, urutan kedatangan 12 hewan tersebut menentukan urutan dalam siklus shio.
Namun, di balik cerita ini, ada dasar astrologis dan kosmologis yang menarik.Â
Angka 12 dipilih karena korelasinya dengan siklus bulan, yang memiliki 12 bulan dalam satu tahun, serta 12 cabang bumi dalam sistem penanggalan Cina yang mengintegrasikan 12 binatang ini dengan 10 batang langit untuk membentuk siklus 60 tahun.
Pemilihan binatang-binatang tersebut bukan tanpa alasan.Â
Mereka mencerminkan kehidupan sehari-hari dan lingkungan di Tiongkok kuno, termasuk hewan-hewan domestik dan liar yang memiliki signifikansi budaya dan simbolis.Â
Misalnya, tikus dihormati karena kecerdasannya, kuda untuk kekuatan dan kecepatannya, dan naga, meskipun mitologis, mewakili kekuatan kosmik dan keberuntungan.Â
Uniknya, setiap hewan juga dikaitkan dengan elemen -- kayu, api, tanah, logam, dan air -- yang berputar setiap 12 tahun, menambah lapisan kompleksitas pada karakter shio seseorang.Â
Selain itu, setiap binatang shio juga memiliki jam mereka sendiri dalam sehari, menciptakan hubungan antara waktu dan karakteristik individu yang sangat unik dalam astrologi dunia.
Shio tidak hanya tentang prediksi masa depan; itu juga merupakan cara untuk memahami dinamika sosial, moral, dan bahkan kepribadian seseorang.Â