Setiap berkunjung ke suatu daerah di tanah air atau ke berapa kota di belahan dunia, selama masih ada waktu dan kesempatan, saya selalu mengunjungi Masjid Agung, atau Masjid Jami yang biasanya menjadi icon kota tersebut.
Ada beberapa kisah menarik yang saya dapatkan dan bahkan di salah satu kota, saya sempat 'ditangkap' dalam arti yang tepat adalah diinterogasi oleh dua orang yang mengaku sebagai intel dari Polres setempat.
Untuk sementara ini ada Lima (5) Masjid yang sering saya kunjungi dan menarik untuk diulas dalam artikel di sini sebagai bentuk kecintaan saya pada Masjid dengan perbedaan arsitekturnya yang unik.
1. Masjid Agung Baitussalam. Masjid yang ada di Magetan, Provinsi Jawa Timur yaitu kota dimana saya bertempat tinggal merupakan icon bagi masyarakat Magetan itu sendiri.
Bangunan yang terletak di Jalan Basuki Rahmat ini dibangun pada tahun 1886 oleh Haryo Hadipati yang menjadi bupati Magetan saat itu. Bangunan awal yang berbentuk joglo merupakan ciri khas dari arsitektur Jawa dengan bentuk limasnya
Sisa ornamen kayu jati dan bedug super besar, masih ada sampai sekarang. Meskipun sudah mengalami renovasi beberapa kali dan yang terakhir pada tahun 1998, bahan aslinya masih tersimpan.
2. Masjid Agung Darul Falah. Masjid yang terletak di Kota Pacitan yaitu Kota di pesisir selatan Provinsi Jawa Timur dengan sedikit ada nuansa arsitektur timur tengahnya.
Masjid Jami ini pernah diresmikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Republik Indonesia yang merupakan asli putra Pacitan pada sekitar tahun 2012.
Daya tampung masjid yang berlokasi di barat aloon-aloon Kota Pacitan ini bisa mencapai 1500 jamaah. Hebatnya, masjid ini juga menyediakan fasilitas free wifi di untuk para siswa yang ingin mengakses internet bila ingin belajar ilmu agama.
3. Masjid Kapal Keselamatan Nabi Nuh di Kota Semarang, Jawa Tengah. Tepatnya berlokasi di desa Podorejo Kecamatan Ngaliyan, Semarang.
Bentuk bangunannya unik dan indah karena menyerupai bahtera di zaman Nabi Nuh. Masjid yang tingginya mencapai 14 meter, lebar 17 meter dan 50 meter untuk panjangnya berdiri megah di pinggir jalan desa.
Di salah dindingnya tettulis "Built on the reward of the spirit of Yousof Mohamed Al Jarood, 2016"Â Anehnya juga, masjid ini tidak dipakai untuk sembahyang Jumat berjamaah oleh warga setempat.
4. Masjid Agung Klaten 'Al Aqsa'. Terletak di Kota Klaten, Provinsi Jawa Tengah dan berada di jalan raya Jogya-Solo dengan lokasi sebelah utara sisi jalan.
Konon, bangunan masjid yang dibangun dengan berarsitektur timur tengah ini dibangun selama 4 tahun dengan menelan biaya 60 Miliar Rupiah (2012-2016) dari dana APBD (Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah)
Masjid dengan 2 lantai ini - Lantai satu untuk tempat belajar dan lantai dua untuk salat berjamaah - diresmikan oleh H.Sunarna S.E, .Hum, Bupati Klaten saat itu di tahun 2016.
5. Masjid Agung Al Mubarok ini terletak di Kota Tolitoli, Sulawesi Tengah. Bangunan yang megah dengan menara tinggi sebagai ciri khasnya.
Lokasi masjid yang menempati lahan luas ini sangat indah, bersih, dan sejuk serta rindang karena banyak pepohonan yang mengelilinginya. Sungguh nyaman tempatnya dan berhadapan langsung dengan Icon kota Tolitoli lainnya, yaitu Tugu Cengkeh yang berada di seberang jalan.
Bangunan masjid dua lantai ini terletak di Jalan Hasanudin. Untuk Lantai 1 dikhususkan bagi mereka yang ingin belajar Al Qur'an, sedangkan lantai 2 nya untuk kegiatan salat berjamaah.
***
Dari kelima Masjid Agung itu, saat sedang asyik mengambil beberapa foto. Hanya di Masjid Al Mubarok di Tolitoli, Sulawesi Tengah yang memberikan kisah unik.Â
Bagaimana tidak, saat jepret sana-sini dengan kamera di android saya, tiba-tiba ada 2 orang laki-laki berbadan tegap langsung mendekat dan menanyakan kenapa saya mengambil gambar/ foto masjid di situ.
Saya, justru balik bertanya karena mereka saya kira freeman (preman) yang ingin memalak," Memangnya ada larangan atau peraturan bahwa masjid di Tolitoli TIDAK BOLEH difoto?".
Setelah itu terjadi sedikit ketegangan karena menurut saya, dimana-mana memfoto bangunan masjid itu sah dan tidak melanggar hukum.
Akhirnya mereka berdua menunjukkan identitas sebagai intel dari Polres setempat yang diberi tugas untuk sebagai pengamanan pada kegiatan keagamaan, baik bulan suci Ramadan, Natal atau pun Event Tahun baru.
Setelah yakin bahwa mereka aparat negara, saya pun menjelaskan status saya yang juga sebagai ASN (Apatur Sipil Negara) dan saya beri alasan kenapa saya berada di Tolitoli, Sulawesi Tengah.
Juga alasan lain mengapa saya memfoto berbagai masjid di tanah air sebagai koleksi kecintaan saya pada bangunan masjid dan ingin tahu sejarah berdirinya sebagai materi pembelajaran.
Berkat kasus itu, Sekarang, kami bertiga malah menjadi sahabat akrab dan terkadang saling menanyakan kabar. Bila saya berkunjung ke Tolitoli, itu rezeki bagi saya karena sering ditraktir di resto di Tolitoli oleh mereka berdua. Jazakallah!
Salam Ramadan!
Samber thr
Samber 2023 hari 8
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI