Kemajuan teknologi itu tidak bisa diperlambat, maka dari itu kita harus bisa mengimbanginya dengan meningkatkan literasi kita untuk bisa sejalan dengan perkembangan teknologi. Eranya nanti itu kita tidak perlu kuliah secara konvensional lagi dimana kita terjebak selama 4 tahun ataupun lebih dengan 1 atau 2 jurusan yang kita ambil. Karena eranya nanti itu ya kita bisa memilih mau belajar apa, tanpa harus terkekang dengan satu jurusan saja.
Jadi memang tantangan bagi generasi muda di masa depan adalah bagaimana cara kita mempersiapkan diri untuk bisa menyesuaikan dengan keadaan dan lingkungan seperti sekarang ini. Situasi sekarang mungkin sebuah simulasi bagaimana keadaan masa depan itu terjadi, dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat, era artifisial intelijen, machine learning, big data, dlsb itu akan membuat kita melakukan pekerjaan secara jarak jauh, bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa pendidikan juga akan seperti itu, lebih banyak secara daring dibandingkan luring.Â
Maka dari itu persiapkan diri kita dengan berbagai macam keahlian, karena di masa depan satu keahlian saja tidak cukup untuk bisa mengikuti laju perkembangan teknologi, mencoba untuk melek secara ilmiah, mengikuti perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan, bisa berkontribusi dan terinspirasi untuk itu, tidak peduli latar belakang kita apa, golongannya apa, berasal dari mana, karena ketika kita melek secara ilmiah dan berpegang teguh kepada ilmu pengetahuan itu akan membuka pandangan kita secara lebih luas terhadap berbagai macam hal baru, pikiran akan dijadikan agung dan membawa kita kepada kerendahhatian terhadap luasnya alam semesta.
Selalu melihat keatas pada bintang-bintang, dan bukan kebawah pada kaki kita. Cobalah memahami apa yang kita lihat, pelajari apa yang ingin kita coba, tanyakan apa yang kita bingungkan, be curious. Milikilah rasa ingin tahu, karena betapapun sulitnya kehidupan, pasti akan ada sesuatu yang akan kita lakukan dan bisa kita sukseskan. Bebaskan imajinasi dan mulai membentuk masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Dennett, Daniel C. 2020. Ragam Akalbudi. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Harari, Yuval Noah. 2018. 21 Lessons. CV. Global Indo Kreatif.
Hawking, Stephen. 2019. Sejarah Singkat Waktu. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Ihsan, Dian. 2020. "RuangGuru: Butuh 128 Tahun Kejar Ketertinggalan Pendidikan Indonesia", diakses pada 23 Agustus 2021 pukul 21.09.
Suma, Muhammad Iqbal. 2021. "Jared Diamond: Bagaimana COVID-19 dapat mengubah dunia --- menjadi lebih baik", , diakses pada 24 Agustuus 2021 pukul 23.02.
Utami, Larasati Dyah. 2021. "Tingkat Literasi Indonesia di Dunia Rendah, Ranking 62 Dari 70 Negara", , diakses pada 25 Agustuus 2021 pukul 01.44.