Halo Sobat Kompasiana!
Pastinya diantara kalian masih banyak yang mengabaikan serta keliru mengenai perbedaan antara kalimat dengan paragraf. Dalam tulisan, kalimat tidak dapat berdiri sendiri melainkan perlu dihubungkan dengan kalimat lain untuk nantinya membentuk suatu paragraf. Paragraf merupakan bagian kecil dari karangan yang membangun suatu kesatuan pemikiran sebagai pesan dari pengarang.
Paragraf juga memiliki fungsi yang perlu kita pahami, yaitu:
- Sebagai penampung jalan pikiran serta ide pokok karangan
- Memudahkan pembaca memahami jalan pikiran dan ide pokok
- Melahirkan jalan pikiran pengarang secara sistematis
- Mengarahkan pembaca dalam mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang
- Sebagai alat penyampai pikiran
- Sebagai penanda bahwa pikiran baru akan dimulai
Setiap paragraf tentu mengandung makna, pesan, pikiran, atau ide pokok yang relevan dengan ide pokok keseluruhan karangan. Kalimat-kalimat yang terdapat dalam paragraf perlu disusun secara logis dan juga sistematis.
Gagasan pada paragraf perlu disajikan dan diorganisir menjadi suatu paragraf yang memenuhi syarat. Persyaratan tersebut diantara lain:
- Kesatuan
Penyimpangan dalam pembahasan akan menyulitkan pembaca. Untuk itu, dlam satu paragraf hanya boleh mengandung satu kesatuan dari gagasan pokok atau topik yang dibahas.
- Kepaduan
Kepaduan atau koherensi ini menitikberatkan pada hubungan antar kalimat dengan kalimat yang ada dalam paragraf.
- Kelengkapan
Paragraph akan dikatakan lengkap, jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan dalam topik utama.
Unsur-unsur pembangun paragraf juga perlu kita perhatikan agar sebuah paragraf dapat berfungsi dengan baik. Unsur yang pertama adalah topik/gagasan utama, kemudian kalimat utama, kalimat pendukung, transisi, dan yang terakhir penegas.
Semoga setelah membaca artikel ini, kita semua semakin lihai dalam membuat paragraf dengan gagasan pokok atau ide pikiran yang jelas. Sesuai dengan fungsi, ciri, serta syaratnya.