Mohon tunggu...
Jonas Egito
Jonas Egito Mohon Tunggu... -

Warga negara Cibinong County

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyambut Ramadan

11 April 2019   13:48 Diperbarui: 11 April 2019   14:26 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Alhamdulillah tak terasa bulan Ramadan, bulan yang penuh rahmat, dalam tempo kurang dari sebulan lagi menghampiri kita. Bulan Ramadan kali ini bertepatan pula dengan musim kemarau dan awal suhu udara mulai panas di wilayah empat musim. Arti kata Ramadan sendiri yaitu pembakaran dan dalam google define yaitu be hot. Mengapa Ramadan memiliki arti yang merujuk pada kondisi panas?

Banyak pendapat yang menjelasakan kata Ramadan. Ada yang memaknai dengan panasnya badan saat kita berpuasa, ada pula yang memaknai pembakaran hal-hal yang buruk yang sering kita laksanakan karena bulan suci ini kita melakukan hal-hal baik.
Namun dalam tulisan ini saya akan menjelaskan makna Ramadan ini dilihat dari sisi sejarah kalender Arab.

***
Sebelum Nabi Muhammad diutus Allah menjadi seorang nabi dan rasul, bangsa Arab sudah mengenal sistem penanggalan. Sistem kalender bangsa Arab ini menggunakan sistem lunisolar. Lunisolar yaitu sistem penanggalan yang berpatokan pada bulan dan matahari. Sistem lunisolar juga diterapkan pada kalender Cina dan kalender Yahudi.

Kalender lunisolar memiliki urutan bulan yang mengacu pada siklus fase bulan, tetapi pada setiap berbagai tahun tertentu ada sebuah sisipan (intercalacy month) diberikan agar kalender ini tetap sinkron dengan kalender musim.

Tahun baru kalender Arab sebelum Islam selalu berlangsung setelah berakhirnya musim panas, sekitar September. Bulan pertama dinamai Muharam, sebab pada bulan itu semua suku atau kabilah di Semenanjung Arabia sepakat untuk mengharamkan peperangan.

Bulan kedua bernama Shafar (kuning), karena dalam bulan Shafar daun-daun mulai menguning menjelang musim gugur. Bulan-bulan setelahnya yaitu Rabi' (gugur) awal, dan Rabi'ul akhir atau pada bulan November -- Desember. Lalu berlanjut memasuki bulan Januari dan Februari terjadi musim dingin atau beku (Jumad), oleh karena itu bulan bulan ini bernama Jumdil Awwal dan Jumdil Akhir.

Kemudian salju mencair (Rajab) pada bulan Maret. Musim semi pada bulan April merupakan saat turun ke lembah- lembah untuk mengolah lahan pertanian atau menggembala ternak oleh karena itu bulan ini dinamakan Sya'bn (syi'b = lembah).

Pada bulan Mei, suhu mulai membakar kulit, lalu suhu meningkat pada bulan Juni. Itulah bulan Ramhadn (pembakaran) dan Syawwl (peningkatan). Bulan Juli merupakan puncak musim panas yang membuat orang lebih senang istirahat duduk di rumah daripada bepergian, sehingga bulan ini dinamai Dzulqai'dah (qa'id = duduk). Akhirnya Agustus dinamai Dzulhijjah, sebab pada bulan itu masyarakat Arab menunaikan ibadah haji ajaran nenek moyang mereka, Nabi Ibrahim AS.

Dalam sistem penanggalan bangsa Arab ini mereka mengenal 4 bulan haram yaitu Rajab, Dzul Qai'dah, Dzul Hijjah dan Muharam. Dalam empat bulan ini dilarang terjadi peperangan. Saya menduga tiga bulan haram selain Rajab ini dilarang berperang karena alasan pragmatis kondisi cuaca. Ketiga bulan ini matahari di jazirah Arab sedang terik-teriknya. Hal ini tidak menguntungkan untuk kedua belah pihak yang berperang.

***
Lalu mengapa jatuhnya bulan Ramadan tidak selalu sama tiap bulannya di tahun masehi?
Seperti yang sudah saya katakan di atas kalendar lunisolar memiliki intercalacy month. Intercalacy month ini dalam penanggalan arab disebut bulan Nasi'.

Bulan Nasi' ini ditempatkan antara bulan Zulhijjah dan Muharram. Bulan Nasi' ini sering kali menjadi biang permasalahan di antara kabilah-kabilah bangsa Arab. Bulan Nasi' bukan bulan haram sehingga boleh berperang. Penentuan bulan Nasi' ini tidaka ada kesepakatan yang jelas antara kabilah, sehingga sering kali kabilah tertentu diserang oleh kabilah lain karena suku yang menyerang menganggap mereka sedang berada di bulan Nasi' sedangkan suku yang diserang sedang berada di bulan Muharam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun